Henry Cavendish adalah ahli fisika dan kimia Inggris yang terbesar pada zamannya. Ia terkienal karena telah menemukan hidrogen (1766), massa bumi (1801) atau konstante gravitasi Newton, tahanan listrik, karbon dioksida, dan kalsium karbonat. Ia menemukan bahwa air terdiri dari hidrogen dan oksigen, ia berpendapat bahwa nitrogen adalah bahan untuk membuat asam nitrat, bahwa atmosfer terdiri dari empat perlima nitrogen dan seperlima oksigen.
Ia juga menemukan dasar-dasar teori medan listrik dan ide potensial listrik. Sebenarnya Cavendish menemukan hukum Coulomb dan hukum Ohm, tapi karena tulisan-tulisannya baru ditemukan satu abat kemudian, maka Charles Augustin de Coulomb dan Georg Simon Ohm-lah yang diakui sebagai penemu hukum tersebut. Antoine Lavoisier mereproduksi percobaan Cavendish dan memberi nama elemen. Antoine Laurent Lavoiseir menamai zat pembentuk air berasal dari gabungan perkataan "hydor" dan "gen".
Cavendish lahir di Nice, Prancis, pada tanggal 10 Oktober 1731. Ia keturunan bangsawan dan penjabat tinggi. Ibunya meninggal ketika Cavendish baru berumur dua tahun. Pada umur 11 tahun ia masuk seminari (sekolah untuk calon pastur) di Hackney dekat London. Pada umur 18 tahun ia kuliah dan ketika tamat ia tidak mau mengambil gelar doktor. Cavendish adalah orang aneh yang nyentrik. Ia sangat pemalu, pendiam dan rendah hati.
Ia tidak ingin prestasinya diketahui orang lain. Ia malu berhadapan dengan orang lain. Oleh karena itu ia hampir tidak pernah berkumpul dan bergaul dengan orang lain. Ia selalu menyendiri. Bahkan pada saat mati pun ia tidak ingin ada orang didekatnya. Ia selalu menjauhi wanita. Ia tidak mau bertemu dengan wanita. Ada yang mengatakan bahwa Cavendish takut wanita atau sangat malu terhadap wanita. Perintah-perintah kepada pembantu wanita selalu disampaikan dengan surat. Cavendish tidak kawin.
Henry Cavendish meninggal di London pada tanggal 24 Pebruari 1810 pada umur 78 tahun. Mayatnya di kubur di Katedral Derby. Namanya diabadikan jadi nama laboratorium yakni "Laboratorium Cavendish di Universitas Cambridge" yang menghasilkan ilmuwan-ilmuwan termasyhur di dunia, antara lain Jerman Clerk Maxwell, Lord Rayleigh, J J, Thomson, Emest Rutherford, Lawrence Bagg dan Nevill Mott.
Henry Cavendish adalah orang yang pertama mengenali gas hidrogen sebagai zat diskret dengan mengidentifikasikan gas tersebut dari reaksi logam-asam sebagai "udara yang mudah terbakar". Pada tahun 1781 dia lebih lanjut menemukan bahwa gas ini menghasilkan air ketika dibakar. Pada tahun 1783, Antoine Lavoisier memberikan unsur ini dengan nama hidrogen (dari Bahasa Yunani hydro yang artinya air dan genes yang artinya membentuk) ketika dia dan Laplace mengulang kembali penemuan Cavendish yang mengatakan pembakaran hidrogen menghasilkan air.