Firman Nurhidayat (21) tinggal di Jalan Kebon Kopi, Cimahi Selatan, Kota Cimahi. Pria kelahiran 15 Desember 1994 ini seorang mahasiwa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung yang terseret mobil Honda City bernomor polisi D 1347 UI yang dikendarai oleh Yana (43) pada Jumat 27 Februari 2015 malam.
Firman terseret setelah jatuh dari motor dan tubuhnya masuk ke dalam kolong mobil dan tewas mengenaskan setelah terseret mobil hingga puluhan kilometer yaitu sekitar 30 kilometer. Peristiwa tragis itu terjadi pada Jumat (27/2) sekitar pukul 23.00 WIB malam. Firman yang menaiki sepeda motor bersenggolan dengan motor lainnya di Jl Kebon Kopi, belasan kilometer dari pintu tol Pasirkoja. Karena senggolan itu, dia terjatuh ke arah berlawanan.
Celakanya, pada saat bersamaan sebuah mobil Honda City (sebelumnya ditulis Honda Civic) Nopol D 1347 UI, yang dikendarai Yana (43), melintas dan Firman pun tertabrak mobil tersebut. Tubuh firman lalu masuk ke kolong. Tubuhnya tersangkut di bagian belakang mobil. Dari foto yang didapat, sepertinya yang tersangkut adalah tangan kiri Firman. Mobil City itu tak juga berhenti, melaju menabrak palang pintu tol Pasirkoja dan terus melaju kilometer demi kilometer. Total jarak tubuh Firman terseret, dari luar tol hingga KM 116 + 700, mencapai 30 kilometer.
Jauhnya jarak itu membuat tubuh Firman yang terseret dalam posisi tengkurap terluka parah. Bajunya sobek-sobek hingga terlepas. Celananya terseret dan terbuka hingga tinggal tersangkut di bagian bawah kakinya. Tubuhnya terseret dalam posisi seluruh pakaian dan Wajahnya hancur. Jenazah korban dibawa ke RS Cahya Kawaluyaan. Sementara sopir mobil Honda City dibawa ke Polres Cimahi.
Dari hasil penyelidikan, diduga Yana dari awal mengetahui keberadaan korban di kolong mobil. Namun, karena panik dikejar warga, dia memilih memacu mobilnya ke daerah Parmindo, Cigondewah, hingga ke Tol Pasirkoja. Kondisi Yana semakin panik karena saat pelarian itu, dia sempat menyenggol satu mobil minibus, satu truk, dan satu sepeda motor. Saat ini penyelidikan untuk mengetahui secara pasti kronologi kecelakaan tersebut dan korban telah dibawa pihak keluarga untuk dimakamkan.
Pardi, ayah Firman Hidayat, pengendara motor korban kecelakaan yang terseret mobil hingga 30 kilometer, mengatakan Firman merupakan sosok yang ramah. Apabila tidak ada kegiatan di luar, Firman lebih banyak menghabiskan waktunya untuk tidur. Menurut Pardi, saat kejadian Firman tengah dalam perjalanan pulang selepas bertemu dengan teman-temannya. Namun, Pardi tidak mengetahui kemana anaknya tersebut menghabiskan waktu dengan teman-temannya selepas pulang kuliah di Universitas Pendidikan Indonesia.
Namun, pada malam nahas tersebut, Pardi tak memiliki firasat apapun. Pardi baru tahu kabar, putranya meninggal saat petugas keamanan di kawasannya datang ke rumah dan memberi tahu kejadian tersebut. Korban sendiri, lanjut Supardi, merupakan anak pendiam meskipun dengan siapapun dia bergaul.