Meski relatif masih belia, namun penampilan ketiga personel T-Koes bisa disejajarkan dengan musisi senior Tanah Air. Mengawali karier tahun 2007 silam dengan mengusung lagu-lagu Koes Plus, Jaru (gitar, keyboard, vokal), Galifa (gitar, vokal), dan Jim (bas, vokal) telah menelurkan satu album berisi delapan lagu.
"Kami memang bisa dibilang sebagai band pelestari Koes Plus. Kami membawakan lagu-lagu Koes Plus. Bahkan di album perdana kami pun, kami membawakan lagu-lagu mereka," papar Agusta, ayah ketiga personel T-Koes kepada Joglosemar, Selasa (22/11).
Lagu Nusantara 1 dan Di Sekolah menjadi lagu wajib T-Koes ketika manggung. Melalui kedua lagu itu pula T-Koes mendapat tawaran tampil di sejumlah acara di stasiun televisi.
"Waktu itu kami latihan Nusantara 1 dan Di Sekolah. Selang beberapa waktu kami mendapat tawaran manggung dan diundang di beberapa acara televisi. Mulai dari situ, kedua lagu tersebut menjadi lagu wajib kami. Bahkan di acara komunitas The Beatles pun kami menyanyikannya," kenang Agusta lagi.
Selain mengusung lagu-lagu Koes Plus, di album perdana tersebut, T-Koes punya lagu gacoan berjudul Teman. Lagu ciptaan Galifa ini bercerita mengenai kisah persahabatan yang selalu terjalin di kala susah dan senang.
Satu lagu lagi yang tak kalah ciamik yakni Sang Idola karya Jaru. Sedang keenam lagu lainnya merupakan lagu-lagu Koes Plus yang dinyanyikan secara orisinal tanpa mengubah apapun. “Hanya sedikit penambahan, namun tetap orisinal,” terang Agusta.
Selain didaulat sebagai band pembuka saat Koes Plus pentas, kiprah tiga bersaudara itu ternyata cukup dikenal di luar negeri. “Pernah kami pentas di Singapura dan Malaysia. Di sana tanggapannya terhadap lagu-lagu Koes Plus lebih antusias bila dibandingkan dengan di dalam negeri,” tutur Jaru.
Kepopuleran yang saat ini tengah dirasakan para personel T-Koes, tidak membuat mereka meninggalkan tugas utamanya sebagai pelajar. "Kami gak merasa terganggu, karena kami home schooling," papar Galifa tersenyum.