Dr. Avul Pakir Jainulabdeen Abdul Kalam (bahasa Tamil: ஏ. பி. ேஜ. அப்துல் கலாம்; bahasa Hindi: अबुल् फ़किर् ज़य्नुल् अबिदीन् अब्दुल् क़लाम; bahasa Urdu: ابو الفقیر زین العبدین ابدل کلام) (lahir di Rameswaram, Tamil Nadu, India, 15 Oktober 1931 – meninggal 27 Juli 2015 pada umur 83 tahun), biasanya dieja Dr. A.P.J. Abdul Kalam, adalah Presiden India dari 25 Juli 2002 hingga 25 Juli 2007. Ia juga merupakan ilmuwan dan insinyur India terkemuka.
Dilahirkan di Dhanushkodi, sekarang ada di Tamil Nadu, dari keluarga muslim golongan karyawan. Kalam menerima gelarnya dalam ilmu teknik penerbangan dari Institut Teknologi Madras pada tahun 1958. Ia menjadi anggota Defence Research and Development Organisation (DRDO) dan tamat bekerja karena proyek hovercraft yang gagal. Pada tahun 1962, ia pindah ke Organisasi Riset Luar Angkasa India, di mana timnya dengan sukses meluncurkan beberapa satelit. Ia memberikan sumbangan berarti sebagai Direktur Proyek untuk mengembangkan kendaraan satelit luncuran asli pertama India (SLV-III) yang dengan sukses memajukan satelit Rohini di orbit dekat bumi bulan Juli 1980.
Pada tahun 1982, ia kembali ke DRDO sebagai direktur, berfokus pada peluru kendali. Ia bertanggung jawab untuk pengembangan dan operasionalisasi peluru AGNI dan PRITHVI. Dari sini ia dijuluki “Lelaki Peluru” India. Pada bulan Juli 1992, ia menjadi penasihat ilmiah pada kementrian pertahanan India. Sebagai penasihat ilmiah utama pada pemerintahan India, ia naik pangkat menjadi anggota kabinet. Pekerjaannya telah menimbulkan kesuksesan tes nuklir Pokhran-II pada tahun 1998, yang membuat India sebagai salah satu negara yang memiliki senjata nuklir. Dr. Kalam memiliki satu hal yang khas dari penerimaan gelar doktor kehormatan dari sedikitnya 30 universitas, dan 3 kehormatan sipil tertinggi India - Padma Bhushan, pada tahun 1981; Padma Vibhushan, pada tahun 1990, dan Bharat Ratna, pada tahun 1997.
Pada tanggal 18 Juli 2002, Kalam dipilih dengan suara yang amat besar (lebih dari 90%) sebagai Presiden India dan mengambil jabatan pada tanggal 25 Juli. Ia dinominasikan pada posisi itu oleh Aliansi Demokrasi Nasional yang berkuasa saat itu (NDA), dan Partai Kongres, partai oposisi yang utama, disetujui. Oposisi satu-satunya pada perlombaan merupakan calon sayap kiri, Lakshmi Sahgal yang berusia 87 tahun, banyak dikenal telah mengabdi di bawah Subhash Chandra Bose dalam Tentara Nasional India dalam gerakannya terhadap Inggris selama PD II.
Kalam menjalankan disiplin pribadi yang keras, mempraktekkan vegetarianisme, tidak meminum MiRas, dan pembujangan. Dipercaya bahwa ia membaca al-Qur'an (kitab suci umat Islam) dan Bhagavad Gita (buku suci umat Hindu). Kalam mengakui di banyak tempat yang ia sedang mengikuti Tirukkural; dalam kebanyakan pidatonya, ia mengutip paling tidak satu kural. Ia juga menganggap dirinya seorang brahmacharya, konsep hidup Hindu yang mengajarkan untuk meninggalkan kesenangan dunia dan perkawinan. Secara politis, Kalam menginginkan India mengambil lebih banyak pendirian tegas dalam hubungan internasional dan melihat pekerjaannya pada program senjata nuklir India sebagai jalan untuk menegaskan tempat India sebagai superpower di masa depan.
Ia telah menulis banyak buku inspirasional seperti otobiografinya Wings of Fire yang ditujukan untuk mendorong pemuda India. Secara kuat ia menganjurkan rencana kegiatan untuk mengembangkan India pada superpower berpengetahuan dan ke dalam negara berkembang dari tahun 2020. Ia memiliki perhatian penuh di bidang sains dan teknologi. Ia telah mengajukan program riset untuk meningkatkan intelijensi dengan menggunakan bio-implan. Ia juga merupakan pendukung perangkat lunak sumber terbuka atas solusi kepemilikan dan percaya bahwa penggunaan perangkat lunak open source dalam skala besar akan membuat banyak orang menikmati keuntungan teknologi informasi.