Ibunya Setiawati adalah pembuat dan pembaharu batik yang ikut menyumbang pada perkembangan batik Indonesia di tahun 1960-an. Sejak kecil sudah gemar mengambar dan bercita-cita menjadi pelukis. Sempat kuliah di Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung hingga tahun 1971. Namun kuliahnya terhenti dan ia kemudian terjun sebagai model. Sejak saat itu ia di kenal sebagai peragawati papan atas. Nama maupun fotonya sering kali terpampang di berbagai media.
Sejak tahun 1996, setelah tidak terlalu aktif lagi di pentas mode sebagai model, ia mulai terjun ke dalam dunia seni lukis. Akhirnya pada tahun 1998, ia memutuskan untuk mulai serius menekuni dunia seni lukis, dan sejak saat itulah lahir banyak karya lukis dari tangannya. Bahkan, untuk menambah pengetahuannya tentang dunia seni lukis, ia rela meluangkan waktu untuk kuliah lagi mengambil S-1 jurusan seni lukis di Institut Kesenian Jakarta, yang di selesaikannya pada tahun 2007.
Sekalipun kini publik mungkin lebih mengenal namanya sebagai pelukis, namun profesi sebagai model yang telah ia jalankan selama lebih dari 30 tahun tidak pernah benar-benar ia tinggalkan hingga kini, sekalipun generasi yang lebih muda telah menggantikannya. Sekali-sekali dia masih menerima undangan untuk hadir maupun tampil di berbagai peragaan busana bersama beberapa peragawati seangkatannya untuk acara-acara khusus.
Sejak tahun 1996, setelah tidak terlalu aktif lagi di pentas mode sebagai model, ia mulai terjun ke dalam dunia seni lukis. Akhirnya pada tahun 1998, ia memutuskan untuk mulai serius menekuni dunia seni lukis, dan sejak saat itulah lahir banyak karya lukis dari tangannya. Bahkan, untuk menambah pengetahuannya tentang dunia seni lukis, ia rela meluangkan waktu untuk kuliah lagi mengambil S-1 jurusan seni lukis di Institut Kesenian Jakarta, yang di selesaikannya pada tahun 2007.
Sekalipun kini publik mungkin lebih mengenal namanya sebagai pelukis, namun profesi sebagai model yang telah ia jalankan selama lebih dari 30 tahun tidak pernah benar-benar ia tinggalkan hingga kini, sekalipun generasi yang lebih muda telah menggantikannya. Sekali-sekali dia masih menerima undangan untuk hadir maupun tampil di berbagai peragaan busana bersama beberapa peragawati seangkatannya untuk acara-acara khusus.
Penguasaannya akan pengalaman langsung dan pengetahuan atas perkembangan dunia keperagawatian Indonesia sempat pula mengantarkannya menjadi konsultan media maupun penulis kolom-kolom fashion di sejumlah media massa. Wanita cantik kelahiran Yogyakarta, 25 Maret 1948 tersebut berpulang di usianya yang ke-66 tahun. Jenazah disemayamkan di rumah duka Jl. Danau Limboto CII/98 Pejompongan, Jakarta Pusat. Sejumlah ucapan belasungkawa pun muncul di media sosial.