Pak Ngah atau Suhaimi Mohd Zain merupakan komposer dan arranger legendaris dari negeri jiran, Malaysia. Pria asal Kampung Baru, Kuala Lumpur ini dilahirkan pada tanggal 26 September 1958. Ia telah menikah dengan wanita bernama Sharifah Mahani Syed Kassim. Pasangan ini kemudian dikarunia 2 orang anak yaitu Siti Syafrina dan Mohd Syahrani. Sebelum menjadi komposer andal, Pak Ngah adalah lulusan Sekolah Rendah Jalan Gurney, Kuala Lumpur (1969) dan Sekolah Menengah Jalan Ampang, Kuala Lumpur (1975)
Pak Ngah memulai karirnya di bidang musik sejak ia masih muda dengan mencoba untuk menciptakan lagu – lagu Melayu sebagai penyaluran atas bakat seninya yang besar. Berkat kegigihannya, sekitar tahun 1997, penyanyi pop Malaysia yaitu Noraniza Idris tertarik untuk menyanyikan lagu ciptaannya. Lagu berjudul Mahligai Asli ciptaannya terdapat dalam album pertama Noraniza Idris yaitu ALA DONDANG. Sejak saat itu nama Pak Ngah semakin dikenal diantara para penyanyi Malaysia. Ia juga semakin intens untuk dimintai bantuannya dalam album – album Noraniza Idris. Sebut saja lagu Joget Berkias Kasih di album berjudul MASYHUR (1998), Joget Si Kaduk Junjung di album BEKABA (1999), dan masih banyak yang lain. #Lihat pula : Biodata Mas Idayu - Komentator DA Asia dari Malaysia
Pak Ngah atau Suhaimi Mohd Zain adalah seorang komposer dari Malaysia yang menciptakan notasi lagu "Laksmana Raja di Laut" pada 1993 untuk keperluan sebuah pertunjukkan teater. Lagunya sendiri diberinya judul "Nostalgia Idul Fitri" yang kemudian dipopulerkan oleh artis tenar Malaysia, Sarifah Aini. Namun notasi lagu itu sendiri kemudian terus menyebar hingga ke Riau yang kemudian liriknya digubah dengan pantun-pantun yang memang menjadi sastra lisan di daerah itu. Bisa dibilang lagu itu kemudian menjadi semacam lagu rakyat tanpa diketahui pasti siapa penciptanya.
Pak Ngah sendiri mengaku tidak tahu apa isi lagu "Laksmana Raja di Laut", begitu juga maknanya. "Saya memang tidak menulis lirik lagu itu, tetapi saya hanya menciptakan notasi lagunya. Jadi saya tidak tahu mengenai syair lagu itu," katanya. "Laksmana Raja di Laut" adalah julukan bagi seorang pendekar yang telah mendirikan Bandar Bengkalis. Pendekar itu yang selama ini mengusir kedatangan kaum komunis ke daerah tersebut sehingga kemudian mendapat julukan Laksmana Raja Di Laut. Pak Ngah telah mengizinkannya memakai notasi lagu itu tapi ia mengaku kaget dan bingung ketika mengetahui Noorman Yahya mendaftarkan lagu itu ke Dirjen HaKI. #Lihat pula : Biodata Rosalina Musa - Komentator DA Asia dari Singapura
Lagu legendaris Cindai yang dinyanyikan oleh penyanyi terkenal Siti Nurhaliza membuat nama Pak Ngah semakin melambung. Lagu ini menjadi klimaks dari perjalanan karir Pak Ngah sebagai pencipta lagu. Kerjasama yang terjalin antara Pak Ngah dan Siti Nurhaliza pun terus berlanjut hingga Pak Ngah memproduseri album SANGGAR MUSTIKA milik Siti Nurhaliza yang keluar pada tahun 2007. Di album ini Pak Ngah juga menciptakan lagu yang berjudul Nirmala dan Sulam Sembilan. Sukses sebagai pencipta lagu, Pak Ngah membuat keputusan berani dengan mendirikan perusahaan rekaman yang bernama Pak Ngah Production Sdn. Bhd yang mengakomodir kebutuhannya dalam mengembangkan karir musiknya.
Baru – baru ini Pak Ngah juga terlibat sebagai komposer dan kreator dalam drama musical Upin Ipin yang diadaptasi dari kartun asal Malaysia yang terkenal itu. Ia juga membidani lahirnya trio vokal yaitu TRIO BIDADARI asal Jambi. Trio ini terdiri dari 3 penyanyi cantik yaitu Wulan, Putri, dan Pipin. Lagu ciptaannya Lagu Cindai (1997), Lagu Nirmala (2007) dan Lagu Jelmakanlah Ayumu (2008). Saat tulisan ini dibuat Pak Ngah tengah menjadi salah satu juri wakil dari Malaysia untuk acara Dangdut Academy Asia yang ditayangkan Statsiun Televisi Indosiar di Indonesia. #Lihat pula : Biodata Siti Nurhaliza - Artis Penyanyi Malaysia