Abu Sayyaf yang juga dikenal sebagai Al Harakat Al Islamiyya, adalah sebuah kelompok separatis yang terdiri dari milisi Islam yang berbasis di sekitar kepulauan selatan Filipina, antara lain Jolo, Basilan, dan Mindanao yang dipimpin Khadaffi Janjalani. Nama kelompok ini adalah bahasa Arab untuk Pemegang (Abu) Pedang (Sayyaf). Kelompok Abu Sayyaf sedang memperluaskan jaringannya ke Malaysia dan Indonesia.
Kelompok ini bertanggung jawab terhadap aksi-aksi pengeboman, pembunuhan, penculikan, dan pemerasan dalam upaya mendirikan negara Muslim di sebelah barat Mindanao dan Kepulauan Sulu serta menciptakan suasana yang kondusif bagi terciptanya negara besar yang Pan-Islami di Semenanjung Melayu (Indonesia dan Malaysia) di Asia Tenggara.
Abu Sayyaf adalah salah satu kelompok separatis terkecil dan kemungkinan paling berbahaya di Mindanao. Beberapa anggotanya pernah belajar atau bekerja di Arab Saudi dan mengembangkan hubungan dengan mujahidin ketika bertempur dan berlatih di Afganistan dan Pakistan. Kini Kelompok Abu Sayyaf tengah menyandera awak kapal tugboat Brahma 12 berkewarganegaraan Indonesia.
Berikut daftar nama yang diculik oleh kelompok Abu Sayyaf di perairan Filipina:
1. Peter Tonsen Barahama, 30 tahun.
2. Julian Philip, 50 tahun
3. Alfian Elvis Repi, 32 tahun
4. Mahmud, 30 tahun
5. Suriansyah, 33 tahun
6. Surianto, 30 tahun
7. Wawan Saputra, 22 tahun
8. Bay Oktavianto, 22 tahun
9. Rinaldi, 24 tahun
10. Wendi Rakhadian, 28 tahun
Kapal Brahma 12 dan tongkang Anand 12 yang membawa 7.500 Metrik Ton lebih batu bara curah, kabarnya diculik oleh kelompok separatis Abu Sayyaf, Sabtu pekan lalu. Kedua kapal beda jenis itu sempat mengurus izin berlayar di KSOP Banjarmasin. Kedua kapal itu mengambil batu bara curah milik PT Antang Gunung Meratus dari pelabuhan khusus di Sungai Putting, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. Pada 11 Maret 2016, kedua kapal berangkat menuju Pelabuhan Trisakti melewati perairan Sungai Barito.
Setelah menyusuri Sungai Barito, kapal tongkang sempat lego jangkar menunggu izin berlayar dari KSOP setempat. Tujuan angkutan batu bara itu ke Pelabuhan Batangas, Luzon, Filipina. PT Patria Maritime Lines diketahui sebagai operator kapal. Tugboat Brahma 12 sempat diculik di perairan Filipina. Sepuluh awak kapal belum diketahui keberadaannya. Perusahaan masih terus berkomunikasi dengan kelompok penculik. Dari dokumen izin berlayar, tugboat Brahma 12 sejatinya milik PT Brahma International.
#Update : 18 Prajurit Filipina Tewas dalam Pertempuran 9 Jam melawan Abu Sayyaf