Kakek Qarsing berumur 80 tahun warga Desa Bulucenrana, Kecamatan Pituriawa, Kabupaten Sidrap memiliki berlian seberat 222 gram ini rencananya akan menjual berlian miliknya dan sebagian besar hasil penjualan akan disumbangkan untuk kegiatan sosial seperti pembangunan pesantren dan fakir miskin di wilayah tempat tinggalnya.
Berlian kakek Qarasing pun sudah didatangi langsung calon pembeli yang biasanya menjadi perantara ke para pecinta jenis batu mulia yang memiliki harga fantastis tersebut. Ryan Asmi calon pembeli saat ditemui di rumah kakek Qarasing di Bulucenrana, Sidrap mengungkapkan berlian tersebut setelah di tes manual menggunakan Diamond Selector keaslian mencapai 95 persen. Ia mengungkapkan, untuk menghindari adanya eror dari alat diamond selector tersebut, maka rencananya akan mendatangkan alat lab sekaligus ahli berlian untuk mengecek langsung benda milik kakek Qarasing ini.
Ryan mengatakan, sejauh ini dirinya sudah berkomunikasi dengan relasinya baik di dalam negeri maupun luar negeri mengenai calon pembeli berlian ini dan jika memang keasliannya sudah 100 persen maka taksiran harga perkaratnya antara 250 hingga 750 juta. Berlian milik kakek Qarasing, warga Desa Buluncenrana, Kecamatan Pituriawa, Sidrap menjadi perhatian warga setempat. Kakek Qarsing yang memiliki berlian seberat 222 gram ternyata tidak pernah tercatat sebagai warga Sidrap. Selama ini, kakek pemilik berlian seharga Rp 7 triliun tersebut hanya menumpang di rumah cucunya di Desa Bulu Cenrana, Kecamatan Pitu Riawa, Kabupaten Sidrap.
Kepala desa Bulu Cenrana, Andi Oddang mengatakan, pihaknya tidak pernah menemukan Kartu Keluarga yang mencantumkan nama Qarsing. Ia menjelaskan, Qarsing tidak memiliki rumah di desanya danhanyatinggal di rumah cucunya. "Dia (Qarsing) tidak memiliki kartu keluarga di sini, dia orang Sebatik, Malaysia," kata Andi Oddang. Ketua DPRD Sidrap Zulkifli Zain menyatakan kesiapannya untuk mengecek keaslian dan mencari pembeli berlian milik Qarsing yang beratnya mencapai 222 gram. Hal tersebut diungkapkan oleh Zulkifli Zain, atau yang akrab disapa Aji Pilli, saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Rabu (6/4/2016).
Aji Pilli mengatakan, dirinya membantu Qarsing karena kakek berusia 70 tahun tersebut memiliki niat baik, membantu negara, hingga mendirikan sekolah dan pesantren, khususnya di Kabupaten Sidrap dan Enrekang. Hanya saja, Zulkifli Zain, bersedia membantu setelah mengecek keaslian berlian tersebut dengan menggunakan alat tertentu, termasuk ahli bebatuan dan permata. Aji Pilli sudah meminta beberapa anggota DPRD Sidrap, diantaranya Umar Mannong, untuk menemui Qarsing, agar bersedia difasilitasi untuk pengecekan berlian tersebut.