Kopda Benny dan Pratu Supranoto adalah dua penerjun free fall TNI AU yang tewas saat geladi bersih atraksi terjun bebas di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (7/4) siang tadi berasal dari kesatuan Detasemen Matra I Paskhas. Kopda Benny mengalami benturan keras di taxyway, sedangkan Pratu Supranoto mengalami parasut twist (tali saling membelit) di kawasan Rajawali Baru, demikian diumumkan pihak TNI AU melalui akun Twitter @_TNIAU. Ucapan ikut berduka cita dari netizen terus mengalir melalui Twitter.
Aktivitas latihan itu dalam rangka aktraksi pada perayaan ulang tahun ke-70 TNI AU di Pangkalan Halim, Sabtu 9 April lusa. Saat itu, Halim akan dibuka untuk umum dan akan ada sejumlah atraksi kekuatan TNI AU termasuk terjun payung dan pesawat tempur. Kedua prajurit tersebut meninggal setelah mengalami masalah pada parasut dan terkena terpaan angin kencang. Demikian disampaikan Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsma Dwi Badarmanto melalui sambungan telepon di Kompas Tv, Kamis (7/4/2016) siang.
Penerjunan prajurit Paskhas tersebut dilakukan untuk memeriahkan puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 TNI AU yang direncanakan digelar pada Sabtu, 9 April 2016 mendatang. Kedua penerjun tersebut, yakni Pratu Supranoto dan Kopda Benny yang saat melakukan penerjunan, Pratu Supranoto mengalami kesulitan dalam menarik tali parasut. Tali membelit parasut sehingga parasut mengembang tidak sempurna. Ia akhirnya jatuh di salah satu rumah milik anggota di komplek perumahan TNI AU.
Ia mengalami luka parah akibat benturan. Nyawanya tidak tertolong kendati sempat dilarikan ke rumah sakit. Sementara, parasut Kopda Benny bisa mengembang secara sempurna saat hendak turun di landasan taxiway Lanud Halim Perdanakusuma. Namun, tiba-tiba ia terkena terpaan angin kencang dan membuat parasutnya terlilit tali. Ia pun terjatuh dengan benturan hebat dan dinyatakan meninggal dunia setelah dibawa ke rumah sakit. "Jadi, ada dua penerjun yang meniggal dunia," ucap Dwi.