Rezky Evienia Syamsul (22) adalah Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (UMI) yang meninggal usai mengikuti pengkaderan salah satu study club (sc). Rezky adalah anak kandung dari H Syamsu Suddin yang merupakan Kepala Dinas (Kadis) Perikanan Mamuju yang tinggal di Mamuju, Sulawesi Barat. Hingga saat ini belum ada kejelasan terkait apa sebenarnya yang menjadi penyebab Resky meninggal dunia. Pihak UMI pun terkesan tertutup dalam menyikapi kasus ini meski sebanarnya telah menerima kronologis penyebab Rezky Evienia Syamsul (22) tak sadarkan diri, saat mengikuti diksar Study Club (SC) Fakultas Kedokteran UMI, di Tombolo, Kecamatan Malino, Kabupaten Gowa, Sabtu 4 Juni kemarin.
Mulanya dari Rezky mengikuti pengkaderan Tim Bantuan Medis 110 FK-UMI. Dari laporan keluarga di Mapolda Sulsel, Selasa (7/6/2016). Diketahui Rezky Evienia Syamsul (22), berangkat menuju TKP, di pegunungan Tombolo, Kecamatan Malino, Kabupaten Gowa, Jumat (3/6/2016) sekira pukul 20.00 wita. Dengan agenda mengikuti pengkaderan Study Club (SC), Tim Bantuan Medis (TBM) 110, Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (UMI). Sabtu 4 Juni, pihak keluarga telah menerima kabar, jika Rezky dilarikan ke RS Faisal. Karena belum sadarkan diri, korban lalu dirujuk ke RSUD Wahidin Sudirohusodo. Dalam laporan dipihak kepolisian, pihak keluarga menduga, kematian Rezky dikarenakan tindakan penganiayaan. Pasalnya ditemukan luka pada tubuh korban. Lengan kanan dan kiri ditemukan luka lebam. Tak hanya itu, kepala Rezky juga mengalami luka memar. Rezky meninggal dunia dengan sejumlah luka di tubuhnya dan Jenazah Rezky tak pernah divisum.
Kepala Instalasi Forensik dan Meddikologi RSUD Wahidin Sudirohusodo, dr Jerney mengatakan, hingga jenazah dipulangkan, pihaknya belum melakukan visum terhadap jenazah. Pasalnya, tidak ada permintaan pihak keluarga dan polisi untuk visum. Sementara itu, Tim Forensik Dokpol Rumah Sakit Bhayangkara Makassar mengaku belum pernah memeriksa almarhum Reski Eviana Syam (22). Sampai dinyatakan meninggal, pihaknya belum pernah melihat almarhum secara langsung, sekalipun. Hal ini disampaikan Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, Kompol Eko Yunianto. Pihaknya tidak pernah melakukan visum atau autopsi terhadap jenazah untuk mengetahui secara pasti penyebab meninggalnya mahasiswi Fakultas Ilmu Kedokteran UMI itu.
Beredar percakapan Grup Line senior Rezky - Keluarga korban langsung memeriksa seluruh percakapan di telepon genggam Rezky. Alhasil, ditemukan sejumlah grup yang sedang membahas Rezky. Diperparah lagi dengan salah seorang senior yang melarang kepada seluruh orang yang tergabung di grup tersebut untuk berbicara soal kronologis kejadian yang menyebabkan Rezky meninggal dunia. Direktur Kriminal Umum Polda Sulsel, Kombes Pol Erwin Jatma mengatakan, saat ini pihaknya telah mengamankan barang bukti berupa percakapan pantia TBM 110 FK UMI, melalui jejaring pesan instan, LINE. Jenazah almarhumah Rezky Evienia Syamsul (22) Mahasiswi Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (UMI) angkatan 2014 dimakamkan di kampung halamannya, Mamuju, Sulawesi Barat. Jenazah korban dibawa ke Mamuju, Selasa (7/6/2016). Ratusan rekan kuliah dan pejabat kampus UMI termasuk Dekan FK UMI Prof Syarifiddin Wahid turut serta mengantar Rezky ke kampung halamannya.