Dr. Archandra Tahar, M.Sc., Ph.D. adalah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia pada Kabinet Kerja yang menjabat sejak 27 Juli 2016 menggantikan Sudirman Said. Ia merupakan ahli kilang lepas pantai atau offshore, lantaran dirinya terakhir kali menjabat sebagai President Direktur Petroneering di Houston. Sebuah perusahaan pengembangan teknologi dan enginering yang fokus dalam desain dan pengembangan kilang offshore yang lebih tahan lama, efektif dan aman. Dikutip dari profil Candra di linkedin.com, dia memiliki pengalaman lebih dari 14 tahun di bidang hidrodinamika dan offshore. Selain itu dia juga menjadi praktisi di industri tersebut, usai mengembangkan keahlian khususnya di sekolah. Dia juga telah bekerja di berbagai perusahaan migas baik sebagai pengembang maupun produksi seperti Spar, TLP, Compliant Tower, Buoyant Tower dan Multi Colum Floater selama 13 tahun terakhir.
TLP dan Spar merupakan produk yang menjadi ahlinya yang mewakili gabungan dari pengembangan pengeboran minyak dan produksi sistem operasional di dunia hari ini. Dr Tahar memiliki hak paten terkait teknik kilang lepas pantai dan penulis yang diakui terkait standar industri hidrodinamika. Dia menerima gelar Bachelor of Science di bidang Teknik Mesin diInstitut Teknologi Bandung, Indonesia. Dia juga lulusan Ocean Engineering dari Texas A & M Universitas pada tahun 2001 dengan gelar Master of Science and Doctor of Philosophy degrees in Ocean Engineering. Sebelumnya Tahar adalah wakil ketua terakhir Mekanika Offshore dan Arctic Engineering Society, Houston.
Archandra Tahar, praktisi industri minyak dan gas bumi (migas) yang jauh dari panggung politik. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempercayakan kursi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said kepadanya. Tidak banyak informasi yang bisa digali dari Archandra, karena dirinya lebih banyak berkiprah di luar negeri. Saat ini, Archandra tercatat sebagai Direktur Asia Offshore Consulting Llc dan Presiden Petroneering Consulting Houston berdomisili di Texas, Amerika Serikat. Dia bekerja sebagai profesional di perusahaan tersebut sejak Oktober 2013, setelah sebelumnya bekerja di Horton Wison Deepwater Inc.
Dikutip dari beberapa publikasi, Archandra menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) dan melanjutkan S2 di Texas A&M University of America. Sejak itulah ia melanglang buana di negara paman Sam dengan bekerja di beberapa perusahaan internasional. Archandra merupakan pemilik hak paten untuk teknologi McT (Multi Column TLP) Floating Platform, dan pernah diundang PT Pertamina (Persero) untuk memaparkan konsep teknologi yang dimilikinya untuk digunakan di lapangan L-Parigi. Dengan dilibatkannya profesional sekaligus praktisi industri dalam kabinet terbaru, Presiden Jokowi nampaknya ingin tetap menjauhkan sektor energi dan sumber daya alam dari pengaruh partai politik.