Hari ini masyrakat Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda. Hari itu, tepatnya tanggal 28 Oktober 1928, para pemuda dan pemudi mengikrarkan Satu Tanah Air, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa. Sumpah ini ternyata tidak langsung mereka ikrarkan begitu saja. Para pemuda dan pemudi Indonesia telah melakukan kongres yang berlangsung dua hari, 27-28 Oktober. Tanggal 28 Oktober akhirnya diperingati sebagai hari Sumpah Pemuda memang jadi salah satu tonggak sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan. Isi Sumpah Pemuda muncul ketika Kongres Pemuda II diselenggarakan pada tahun 1928. Hal tersebut tentu tidak lepas dari peran banyak tokoh penting, beberapa di antaranya adalah :
Soenario - Dalam Kongres Pemuda II, Soenario dipercaya untuk menjadi penasehat panitia. Ia juga menyampaikan pidato dengan tema Pergerakan Pemuda dan Persatuan Indonesia. Tiga tahun sebelum Kongres Pemuda II, Soenario meraih gelar Meester in de rechten di Belanda. Beliau juga pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Inggris pada periode 1956-1961. Setelah itu, tokoh kelahiran 28 Agustus 1902 ini diangkat menjadi guru besar politik dan hukum internasional Universitas Diponegoro.
Moehammad Yamin - Meski menjadi pencetus Kongres Pemuda II, Moehammad Yamin justru menduduki posisi sekretaris dalam susunan panitia. Tokoh pergerakan dari Sumatera ini adalah orang yang menulis rancangan rumus kongres dan menjabarkan isinya. Pada masa pemerintahan Soekarno-Hatta, Moehammad Yamin dipercaya oleh Presiden Soekarno untuk menjadi menteri kehakiman, menteri pendidikan, dan menteri sosial.
Soegondo Jojopoespito - Tokoh kelahiran 22 Februari 1905 ini merupakan anggota dari organisasi Persatuan Pemuda Indonesia (PPPI) saat Kongres Pemuda I pada tahun 1926. Dua tahun kemudian, ia pun ditunjuk untuk menjadi ketua Kongres Pemuda II. Kandidat lainnya adalah Moehammad Yamin. Tapi, karena Moehammad Yamin berasal dari organisasi kesukuan Jong Sumatera, maka Soegondo Jojopoespito lah yang dipercaya untuk menjadi ketua Kongres Pemuda II dengan persetujuan Soekarno dan Hatta.
Amir Sjarifoeddin - Amir Sjarifoeddin dipercaya menjadi bendahara dalam Kongres Pemuda II. Beliau merupakan seorang politikus sosialis dan salah satu pemimpin terawal Republik Indonesia. Ketika Revolusi Nasional Indonesia berlangsung, Amir Sjarifoeddin menjabat sebagai perdana menteri. Pada tahun 1948, beliau dieksekusi mati oleh pemerintah karena terlibat dalam pemberontakan komunis.
Sarmidi Mangoensarkaro - Tokoh Sarmidi Mangoensarkoro dikenal sebagai sosok yang sederhana. Beliau merupakan pejuang di bidang pendidikan nasional. Sarmidi Mangoensarkaro juga pernah dipercaya untuk menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada tahun 1949-1950. Selama menjabat, ia nggak mau bertempat tinggal di rumah dinas yang disediakan. Penampilannya lekat dengan busana sarung dan peci.
Pelajar yang berasal dari seluruh wilayah Indonesia, yang tergabung dalam Perhimpuna Para Pelajar Indonesia (PPPI), berkumpul pada kongres pertama di Gedung Katholieke Jingenlingen Bond (KJB), Waterlooplein, yang kini disebut sebagai Lapangan Banteng. Nah, Sumpah Pemuda yang merupakan kristalisasi semangat mendirikan sebuah negara lahir dari kongres yang kedua. Demikianlah Rumusan Kongres Sumpah Pemuda ini ditulis Moehammad Yamin, di atas secarik kertas yang diberikan kepada Soegondo. Banyak nama-nama yang berjasa hingga akhirnya pemuda-pemudi Indonesia menyatu dengan semangat yang senada. Karena itu, rasanya semangat mereka harus tetap diteruskan hingga masa sekarang ini. Demikian tokoh penting yang menjadi 'otak' perumusan Sumpah Pemuda.