Polisi telah mengamankan nakhoda Kapal KM Zahro Express yang terbakar di perairan Muara Angke, Jakarta Utara. Saat ini nakhoda tersebut masih diperiksa polisi. Selain nakhoda kapal, ada lima orang lainnya yang diamankan polisi 1 nahkoda, 3 ABK dan 2 orang syahbandar. Kapal KM Zahro Express tujuan Pulau Tidung, terbakar di jarak 1 mil dari Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara pada Minggu (1/1) pagi. Kapal tersebut mengangkut 184 penumpang.
Sejauh ini ada 23 korban tewas dan 130 selamat. Sisanya masih dalam pencarian petugas. Mayoritas penumpang adalah wisatawan yang hendak berlibur ke Pulau Tidung. Sebagian penumpamg melompat ke laut karena panik ketika kapal terbakar. Saat kapal wisata Zahro Express mulai terbakar, mahkoda atau kapten kapal justru melompat duluan untuk menyelamatkan diri. Sikap kapten kapal ini disesalkan Direktur Hubungan Laut (Hubla) Kementerian Perhubungan Antonius Tony Budiono.
Tony kemudian menganalogikan sikap seorang kapten seperti di film ‘Titanic’ yang mengutamakan keselamatan penumpangnya. Menurutnya seorang kapten tidak boleh mengutamakan keselamatan pribadi. Tony mengatakan kapten kapal itu memiliki izin berlayar yang masih berlaku. Namun Tony menegaskan dia tidak layak disebut sebagai kapten kapal. Tony menyebut sanksi tegas menunggu kapten kapal wisata Zahro Express. Kapten kapal itu bisa dicabut lisensi berlayarnya.
#Lihat pula : Tekad Purna Agniamartanto Pilot Pesawat Citilink