Drs. K.A Fannan Hasib (lahir di Sampang, Jawa Timur, 12 Desember 1961; umur 55 tahun) adalah bupati Sampang yang memerintah pada periode 2013-2018. Sebelum menjabat sebagai bupati, ia menjadi wakil bupati pada pemerintahan bupati Noer Tjahja, namun hubungan mereka berdua dalam pemerintah kurang baik dikarenakan Fannan yang tidak difungsikan dengan baik sebagai wakil bupati. Ia bersama pasangannya Fadhilah Budiono berhasil memenangkan pilkada Sampang dengan perolehan suara sebesar 163.483 atau sebesar 31,44 persen. Pasangan ini unggul dibeberapa kecamatan seperti Kecamatan Kota, Sokobanah, Jrengik, Torjun, Pengarengan, Banyuates, Tambelangan dan Karang Penang dan mengalahkan lima pasangan lainnya yakni pasangan Hermanto Subaidi–Jakfar Sodiq, Noer Tjahja–Heri Purnomo, Harjono Abdul Bari–Hamduddin, KH Achmad Yahya–HM Faidol Mubarrak dan KH Faisol Muqoddas–Tryandi Husnul.
Masa kepemimpinannya diwarnai oleh masalah dari para pengungsi Syiah di Gelanggang Olahraga Sampang. Ia menolak pengungsi tersebut kembali ke asal mereka di Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben. Menurutnya, jika pengungsi kembali maka kerusuhan akan kembali pecah dan pemerintah daerah tidak dapat menjamin keamanan para pengungsi. Maka dari itu ia menawarkan solusi untuk memindahkan mereka ke Sidoarjo atau menjalani transmigrasi. Namun usulan ini ditolak oleh pemimpin Syiah Sampang, Iklil Almilal. Ia mempertanyakan pernyataan Fannan bahwa warga Sampang yang menolak Syiah. "Kami belanja ke pasar setiap hari, naik becak, dan mereka tahu kami pengungsi. Tapi tidak ada memperolok kami. Jadi, siapa sebenarnya yang memusuhi kami?" Iklil menegaskan akan menolak semua opsi dari pemerintah. "Kami hanya ingin pulang. Itu saja."
Bupati Sampang, Madura KH. A.Fannan Hasib (56) meninggal dunia setelah menjalani perawatan karena sakit yang dideritanya di Graha Amerta RSU dr Soetomo, Surabaya. Informasi yang dihimpun, bupati yang menjabat mulai tahun 2013 ini meninggal dunia sekitar Pukul 13.15 WIB. Selama hidupnya, almarhum aktif berkecimpung di dunia politik. Sesuai data dari situs resmi Kabupaten Sampang, almarhum pernah menjadi Ketua PAC PPP Kecamatan Sampang, Anggota DPRD Sampang 1999 - 2004, Sekretaris DPC PPP Sampang 2002 - 2006, Wakil Ketua DPC PPP Sampang 2006, Wakil Bupati Sampang 2007 - 2012 dan menjadi Bupati Sampang pada 2013. Masih sesuai data situs resmi kabupaten, almarhum meninggalkan istri bernama Nyai Anik Amanillah dan tiga anak yakni Syirajudin Widadi, Widadiyah Syirojiyah dan Ach.Syauqi Adlan. Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyatakan ikut berbela sungkawa atas meninggalnya Fannan yang dikenal sudah berjuang keras memajukan Sampang.