Fiera Lovita seorang dokter di Sumatera Barat telah meminta perlindungan kepada kepolisian dan berencana meninggalkan Kota Solok, karena mengaku keselamatannya terancam. Ancaman itu diperolehnya setelah dia mengunggah status di laman Facebooknya yang isinya mengherankan sikap pimpinan Front Pembela Islam, FPI, dalam kasus mengenai Rizieq Shihab. Akibat pernyataannya, perempuan berusia 40 tahun ini mengaku telah didatangi sekelompok orang yang mengaku anggota FPI dan meminta dirinya mencabut status tersebut dan meminta maaf.
Fiera Lovita adalah dokter umum di Rumah sakit daerah (RSUD) Kota Solok, Sumatera Barat. Walaupun sudah meminta maaf, Fiera mengaku tetap mendapat ancaman yang disampaikan secara langsung, melalui telepon dan media sosial. Fiera mengaku tengah dijemput aparat kepolisian dari Polres Solok untuk menggelar jumpa pers bersama. Dia juga menyatakan akan meninggalkan Kota Solok demi keamanan dirinya dan kedua anaknya. Tindakan sekelompok orang yang melakukan ancaman terhadap Fiera telah diprotes pegiat HAM dan para pengguna media sosial. Ketika dihubungi Liputan6 Sabtu, 27 Mei 2017 mengenai kelanjutan kasusnya, perempuan itu menjawab, "Semua sudah selesai. Saya masih di Solok."
Sebelumnya status Facebok Fiera Lovita dianggap telah menghina ulama dan Islam dan menimbulkan kemarahan sekelompok orang. Ia pun didatangi langsung, diteror melalui telepon dan media sosial. Ia juga diminta menuliskan surat pernyataan dan permintaan maaf dengan meterai. Menurut pengakuan Fiera Lovita, ia hidup di Solok, Sumatera Barat. Ia sebatang kara, tak ada teman dan keluarga, hanya bertiga dengan anaknya yang berusia 8 dan 9,5 tahun. Dokter Fiera sedang berusaha meminta bantuan kepada seluruh pihak untuk membantu perpindahan dirinya dan anak-anaknya. Sebab ia sudah tidak tahan atas teror dan intimidasi yang hingga kini masih ia terima.