Roald Amundsen Pertama ke Kutub Selatan

Biografi Profil Biodata Roald Amundsen orang pertama yang mencapai Kutub Selatan Flat EarthRoald Engelbregt Gravning Amundsen (16 July 1872 – 18 June 1928) adalah seorang Penjelajah Wilayah kutub berkebangsaan Norwegia. Ia memimpin eskpedisi Antartika pertama untuk mencapai Kutub Selatan antara 1910 dan 1912. Ia merupakan orang pertama yang mencapai kedua Kutub Utara dan Selatan. Ia juga dikenal sebagai orang pertama yang melewati Perlintasan Barat Laut. Ia menghilang di Juni 1928 ketika berpartisipasi dalam sebuah misi penyelamatan di Laut Barents. Amundsen bersama Douglas Mawson, Robert Falcon Scott dan Ernest Shackleton, merupakan para pemimpin ekspedisi kunci selama Zaman Heroik Penjelajahan Antartika.

Amundsen dilahirkan dalam sebuah keluarga pemilik kapal dan kapten-kapten kapal. Terinspirasi oleh penyeberangan Greenland yang dilakukan Fridtjof Nansen pada 1888, dia memutuskan untuk menjalani hidup menjelajahi dunia. Amundsen adalah orang pertama yang mencapai Kutub Selatan. Pada 19 Desember 1911, dia tiba di Kutub Selatan bersama rekan-rekannya. Robert Falcon Scott, seorang Inggris, tiba 35 hari kemudian. Kutub Selatan (geografis) ialah ujung selatan bumi (90° S), merupakan sumbu bumi. Penemu kutub asal Norwegia Roald Amundsen ialah orang pertama yang menemukan Kutub Selatan pada 14 Desember 1911. Saat ini terdapat banyak stasiun penelitian di Kutub Selatan.

Kutub Selatan magnetis ialah ujung medan magnet yang lurus menembus pusat bumi. Karena adanya sumbu itulah bumi berputar. Pada 1985 diketahui Kutub Selatan magnetis ada di 65°S 140°T. Kutub selatan disebut juga antartik, dan kutub selatan merupakan wilayah di dunia yang belum terjamah oleh manusia seutuhnya, karena kutub selatan tidak semuanya tersinari oleh matahari, makhluk hidup yang banyak tinggal di sini adalah pinguin. Meskipun kita sering menyaksikan penancapan bendera kemenangan yang menjadi simbol penjelajah masa lalu di Kutub Selatan, tetap saja Kutub Selatan merupakan satu-satunya tempat di Bumi yang tidak dimiliki oleh siapa pun dan tidak memiliki sejarah penduduk asli. Berdasarkan Perjanjian Antartika, dinyatakan bahwa tanah dan sumber daya yang ada hanya digunakan untuk tujuan damai dan ilmiah.