Bripka Teguh Dwiyanto adalah Anggota Brimob yang ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan pada Senin (15/5/2017). Korban tergeletak dengan luka tembak di bagian kepala dan berlumuran darah. Diketahui, korban merupakan staf logistik Satuan III Pelopor dengan Nrp 72040118. Ia ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di garasi mobil Asrama Brimob Kompi I Batalyon A Resimen III Kedaung, Pemulang, Tangerang Selatan.
Hasil olah TKP didapati luka tembak di atas pelipis kanan tembus ke belakang kiri juga ditemukan rekoset peluru pada dinding selongsong peluru yang digunakan. Saat ditemukan, korban mengenakan pakaian dinas dan di dekat jenazah kotban ditemukan 10 kunci di tangan sebelah kiri. Ada pula senjata api genggam Revolver CDS nomor 683031, empat butir peluru, tas gendong merk living, satu kopel, dan satu dahrem di dekat jasad korban. Korban langsung dilarikan ke RS Kramat Jati, Jakarta untuk dilakukan proses visum.
Bripka Teguh Dwiyatno adalah anggota Brimob bagian logistik yang berwenang menangani latihan-latihan penembakan di Brimob Kedaung. Korban berasal dari Tuban, Jawa Timur. Sebelum insiden ini berlangsung, anggota Brimob yang tertembak tersebut sempat pamit ke istri tercintanya. Hal itu diungkapkan langsung oleh tetangganya di sekitar asrama. Bahkan, ucapan pamit tersebut terulang dari bibir korban. Bripka Teguh mengutarakan dirinya izin pamitan ke sang istri pada Minggu (14/5/2017) malam.
Salah satu latihan menembak yang ditangani Bripka Teguh adalah latihan yang mengakibatkan rumah Ketua Fraksi PKS di DPR Jazuli Juwaini tertembak pada Rabu 3 Mei 2017. Rumah Jazuli berada sekira 250 meter dari lapangan tempat latihan menembak tersebut. Akibat kejadian itu, Bripka Teguh pun diperiksa. Bripka Teguh merasa bersalah dan bertanggung jawab atas kejadian di rumah Jazuli. Korban menjadi stres dan mengakibatkan diduga melakukan bunuh diri.