Praka Yudha Prihartanto adalah anggota Batalyon Komando (Yonko) Paskhas 464/Malang yang meninggal tiba di rumah duka di Kebumen, Jawa Tengah. Jenazah Praka Yudha tiba di rumah duka, Desa Pesuruhan RT 03/01, Kecamatan Puring, Kebumen, sekitar pukul 11.10 WIB, Jumat (12/5/2017). Jenazah dimakamkan di pemakaman desa setempat setelah salat Jumat.
Saat tiba di rumah duka, jenazah diantar dengan menggunakan mobil jenazah milik TNI AU dan sejumlah personil TNI AU. Terlihat sejumlah personel Paskhas turut mengawal pemulangan jenazah Praka Yudha. Awalnya Praka Yudha dikabarkan depresi lalu bunuh diri. Namun dari hasil visum diketahui banyak luka-luka di tubuhnya, termasuk luka tusuk di bagian leher.
Kadispen TNI AU Marsma Jemi Trisonjaya menjelaskan peristiwa bermula saat tiga perwira atas nama Lettu MP (sebelumnya ditulis Lettu AM), Letda AJ, dan Letda IH mendapat perintah dari atasannya, yakni Kapten Pas NP selaku Pjs Pasiops, untuk membina Praka Yudha yang terlilit masalah utang-piutang. Di sela tindakan itu, dikabarkan Praka Yudha bunuh diri.
Ketika ditanya oleh tiga perwira itu soal penggunaan uang yang dia pinjam, Praka Yudha disebut selalu menjawab berbelit-belit. Sehingga Lettu MP Cs melakukan tindakan pembinaan. Belum jelas tindakan pembinaan terhadap Praka Yudha ini. Namun dari foto yang beredar, terlihat banyak luka di tubuh Praka Yudha.
Pada foto itu juga tampak Praka Yudha diikat dengan tambang dan dikaitkan ke tiang, lehernya pun diikat tali tambang. Dalam keterangan Jemi, diketahui Praka Yudha memang diikat namun berada di dalam barak. Dia sempat ingin kabur hanya saja berhasil diamankan kembali. Tiga perwira yang 'membina' Praka Yudha tidak dibiarkan begitu saja. Mereka akan diproses jika dinilai bersalah.