Catherine A Hettinger adalah penemu mainan Fidget Spinner. Catherine Hettinger seorang warga negara Amerika Serikat yang tinggal di Florida. Perempuan yang kini berusia 62 tahun ini pernah mengalami duka bersama mainan yang membuatnya dikenal di seluruh dunia. Ide penemuannya saat dia ingin menemukan cara untuk mengalihkan perhatian anak-anak muda dan memberi mereka sesuatu yang menenangkan untuk melepaskan energi yang terpendam. Hettinger yang mulai membayangkan mainan itu sejak tahun 1980an, lebih dari 20 tahun sebelum mereka menjadi mainan terpanas tahun ini dan potensi bantuan untuk beberapa Orang yang menderita kegelisahan dan gangguan perhatian defisit. Namun beberapa kepala sekolah di Australia mengatakan bahwa mainan tersebut sebenarnya dapat mengganggu pembelajaran anak-anak.
Hak patennya atas produk aslinya berakhir awal tahun ini dan itu berarti perusahaan seperti Hasbro dapat menjual versi mainan mereka sendiri tanpa Hettinger. Anak-anak, mahasiswa dan orang dewasa sama-sama meraup mainan sebagai cara untuk membantu mereka memusatkan perhatian atau melepaskan kegelisahan. Mainan tersebut datang dalam berbagai warna dan ukuran dan sangat murah karena sebagian besar versi dapat dibeli dengan harga kurang dari $ 5, walaupun beberapa yang dibuat dengan tembaga atau logam lainnya bisa lebih mahal. Hettinger dari Orlando meluncurkan kampanye Kickstarter dengan target lebih dari $ 23.000 dan berharap bisa mengirimkan Spinner Fidget Klasiknya mulai bulan depan.
Fidget spinner punya khasiat yang mampu membunuh kebosanan, penghilang stres, menambah fokus dan kosentrasi. Sebab boleh jadi mainan ini merupakan pengganti dari budaya memainkan bolpoin dan menggigit jari. Meski dikenal banyak manfaat, sebagian sekolah di Singapura melarang fidget spinner ada di kelas mereka. Setiap siswa yang ketahuan membawa mainan ini diminta untuk menyimpannya saja. Begitu juga di Inggris yang melarang gasing ini dimainkan oleh siswanya. Tapi dibalik pro dan kontra, tren fidget spinner telah membawa banyak berkah bagi sebagian orang. Sementara itu, desainnya sudah bebas dipakai siapa saja. Sebab hak patennya sudah hilang dari tangan Catherine sejak lama. Namun, meski tak punya harta dan rela pindah ke rumah yang luasnya tak seberapa, Catherine bertekad memproduksi lagi mainan yang telah membuatnya bahagia.