Razan Najjar adalah seorang perawat muda berumur 21 tahun yang ditembak mati oleh tentara Israel. Saat itu ia tengah menjalankan tugasnya sebagai seorang perawat di tengah aksi damai di Gaza. Setelah itu beredar foto tentara yang membunuh Razan di Gaza. Pasukan Israel dilaporkan membunuh Razan Najjar pada Jumat (1/6/2018), saat Razan mencoba untuk membantu seorang pengunjuk rasa yang terluka di perbatasan Gaza.
Kematian Razan Al-Najar membawa ke 119 jumlah warga Palestina yang tewas dalam demonstrasi mingguan yang diimulai pada 30 Maret di Jalur Gaza, sebuah daerah yang dikendalikan oleh kelompok Islam Hamas. Najar, seorang sukarelawan medis berusia 21 tahun, ditembak ketika dia berlari menuju pagar perbatasan berbenteng, di sebelah timur kota Gaza selatan, Khan Younis, dalam upaya untuk mencapai korban, kata seorang saksi.
Melansir dari Instagram @the_emancipated, wanita yang menembak Razan memiliki nama Rebecca, tak diketahui nama belakangnya, "Ia merupakan wanita yang lahir dan besar di Boston, Amerika Serikat. Meski berkewarganegaraan Amerika Serikat, pada usia 18 tahun ia meninggalkan semua yang ia punya untuk datang ke Israel dan tinggal di sana. Ia mendaftar masuk ke Pasukan Pengaman Israel (IDF) sebagai tentara yang memiliki spesialisasi di bidang pendidikan. Tetapi setelah itu, ia memutuskan bahwa ia lebih cocok di lapangan. Saat ini, ia merupakan tentara terlatih di Intelijen Lapangan IDF, mempertahankan rumah yang ia tahu dan ia cintai," dikutip dari laman Facebook IDF.
Kesedihan dan air mata masih memenuhi jalur Gaza. Seorang paramedis Gaza, Razan al Najjar ditembak oleh pasukan militer Israel tepat di dadanya pada 1 Juni 2018. Saat itu, Najjar masih menggunakan rompi paramedis, tak bersenjata, tak melakukan ancaman apapun dan hanya sibuk menolong para demonstran yang terluka. Ribuan orang menghadiri pemakamannya, termasuk rekan-rekannya dari paramedis Gaza yang lain. Ayah dan ibu Najjar membawa seragam medis berlumuran darah yang dia kenakan saat tertembak.