Thoriq Rizki Maulidan adalah seorang remaja yang hilang saat mendaki Gunung Piramid, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Hingga Selasa (2/7/2019) malam, Thoriq belum diketemukan. Proses pencarian remaja yang hilang di Bukit Piramid Pegunungan Hyang/Argopuro Bondowoso, Jawa Timur masih terus dilakukan, Selasa (2/7/2019). Pencarian terus dilakukan meski Basarnas Pos Jember sempat menyatakan penghentian pencarian pada Senin (1/7/2019) kemarin.
Adapun pencarian lanjutan ini dilakukan oleh aparat gabungan TNI/Polri. Hal itu dikethaui dari keterangan Humas Polres Bondowoso di akun instagram mereka, @humas_polresbondowoso, Selasa (2/7/2019). Dalam pencarian itu diterjunkan 3 pleton Polri dan 1 Pleton personel TNI Basarnas dan Relawan. Thoriq diinformasikan hilang saat mendaki bersama tiga temannya pada 23 Juni 2019. Kepala Kantor SAR Surabaya Budi Prasetyo mengungkapkan dan meminta masyarakat lebih selektif dan cermat terhadap video yang beredar di media sosial. Mengenai perkembangan pencarian, tim SAR Surabaya sudah berupaya melakukan pencarian selama tujuh hari, tetapi Thoriq belum ditemukan.
Gunung Piramid terletak di wilayah bagian barat Bondowoso, tepatnya di desa Tegal Tengah, Kecamatan Curahdami. Gunung ini diapit diantara gunung Salak, gunung Krincing, dan gunung Saeng. Julukan gunung Piramid disematkan lantaran puncak gunung tersebut menyerupai piramid yang ada di Mesir jika dilihat dari kejauhan. Gunung Piramid memiliki ketinggiannya 1.521 meter di atas permukaan laut (MDPL). Tingginya jauh dibawah gunung-gunung populer seperti Gunung Semeru di Malang & Lumajang (3.676 MDPL), Gunung Arjuna di Malang (3.339 MDPL), atau Gunung Raung di Banyuwangi (3.332 MDPL).
Puncak Piramid tidaklah luas seperti gunung-gunung lainnya. Lebarnya kurang lebih hanya 5 meter dan hanya muat untuk beberapa orang saja. Jangan pernah berpikir mendirikan tenda di puncak. Resiko lainnya saat hujan rawan tersambar petir. Dari puncaknya kita bisa melihat pemandangan kota Bondowoso dari atas. Trek menuju puncak terbilang ekstrim dengan kemiringan 45 - 80 derajat. Jalur yang lebarnya tak sampai satu meter ini berbahaya karena kanan-kiri punggungannya merupakan jurang. Oleh para pendaki jalur ini dijuluki punggung naga, ada juga yang menyebutnya Siratal Mutakim.