Ustadz Taufik Hasnuri kelahiran 9 Februari 1974 seorang Da'i Terkenal di Sumatera Selatan Meninggal Dunia. Sesuai permintaan almarhum Ustadz Ahmad Taufik Hasnuri sebelum wafat, dia ingin dimakamkan di kampung halamannya di Desa Gelebek Dalam, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin. Kediaman Ustadz Taufik Hasnuri di Jalan Ki Kms H Abdullah Azhary (Ki Pedatuan) Kelurahan 12 Ulu Kecamatan SU I Palembang. Perjalanannya dalam syiar Islam awalnya bermula dari ucapan sang ibu kepadanya ketika ia masih kecil. Bermula dari kampungnya yang berlokasi di kawasan 14 Ilir, Ustad Taufik memulai perjalanannya dengan mengikuti kegiatan warga, seperti tahlilan dan bahkan memandikan jenazah.
Menurut Ustad Taufik, di usianya yang saat itu masih 8 tahun, ia sudah sering mengikuti berbagai kegiatan keagamaan bersama warga sekitar. Bahkan, ia sering ikut mengantarkan jenazah ke tempat pemakaman dengan berjalan kaki meski jaraknya jauh. Hal ini lah yang lambat laun mengantarkan pria ini untuk semakin mendalami agama Islam, termasuk dalam mendalami Fiqih dan Tauhid Islam. Demikian kisah perjalanan hidup yang ia lalui sebelum akhirnya menjadi seorang Da'i terkenal di Sumatera Selatan.
Ustadz Taufik Hasnuri merupakan sosok ulama Palembang yang dikenal piawai dalam menyampaikan tausiyahnya. Tak jarang tausiyah yang sering menggunakan bahas Palembang itu viral di media sosial. Kabar duka meningganya Ustadz Taufik Hasnuri ini menyebar via broadcast whatsapp. Ustad Taufik Hasnuri yang dikenal dengan dakwahnya yang kocak tetap aktif berdakwah. Padahal Ustad Taufik tengah berjuang untuk penyembuhan sakit ginjalnya. Lebih lanjut ia mengatakan, Walapun hanya satu kalimat jika bermanfaat untuk orang banyak ia tetap harus disampaikan. Penyampaiannya bisa melalui medsos, youtube, instagram, tulisan dan lain-lain.
Menurutnya, kalau jarak antara turun dari mobil ke acara tidak jauh ia masih bisa. Tapi kalau jalanya jauh tidak bisa ia terima, sebab kalau jalan jauh mengas. Ustad Taufik pun juga mengatakan, bahwa untuk dikeluarganya tak ada riwayat yang sakit ginjal. Namun kalau riwayat darah tinggi banyak dikeluargnya. Selain berdakwah Ustad Taufik juga masih rajin mengajar di Majelis Taklim Raudatul Ilmi yang dipimpinnya. Sementara itu ketika bagi-bagi bubur suro dikediamanya, Ustad Taufik pun turut menyaksikannya dan memimpin doa bersama.