Saat itu Garasi terdiri dari Fedi Nuril sebagai gitaris, Ayu Ratna sebagai vokalis sekaligus gitaris dan Aries Budiman sebagai drumer. Pada Januari 2006, film Garasi dirilis dan diikuti dengan sebuah album yang berisikan semua soundtrack film tersebut yang dikarang oleh Ayu Ratna, Fedi Nuril, Aries Budiman, dan Andy Ayunir. Musik di album tersebut cenderung bersuasana kelam, gothik, dan keras. Setelah sekitar 2 tahun vakum bermusik, Garasi yang awalnya hanya sebuah band dalam proyek film kembali merilis album kedua yang bertajuk "Garasi II" pada tanggal 7 Juli 2008. Album ini berisi 11 lagu dengan bonus track yang lagu pertamanya, "Utsurona kokoro", dinyanyikan dengan bahasa Jepang. Di album ini, Garasi mengeksplorasi sound digital rock bernada sedikit mellow. Garasi pun mencoba berkompromi dengan pasar. Bersama grup band Garasi, Ayu pernah tampil di Jepang pada tanggal 1 November 2007. Aksi musik dengan iringan akustik ini dilakukan karena film Garasi akan diputar secara eksklusif pada Festival Film Asia NHK ke-8 tahun 2007 yang berlangsung pada tanggal 31 Oktober sampai 5 November 2007. Bahkan band Garasi sendiri mendapat kesempatan wawancara langsung di NHK serta majalah Pop Asia.
Pada awal tahun 2009, Ayu Ratna resmi dinyatakan mundur sebagai vokalis grup musik Garasi. Masalah ketidakcocokan dan kesibukan Ayu di luar disebutkan Fedi Nuril sebagai penyebab dikeluarkannya Ayu dari Garasi. Ayu Ratna memutuskan untuk berkarier solo di Jepang sebagai bentuk karier internasionalnya. Dibutuhkan sekitar 1 tahun lebih bagi Ayu untuk merilis sebuah album mini solo. Dalam kurun waktu sekitar satu tahun lebih proses pembuatan album mini pertamanya, Ayu sempat menyanyi bersama KentenK Band dengan lagu yang berjudul "Close Your Story" Ayu Ratna merilis sebuah album mini solo bertajuk Grateful Passport pada tanggal 21 April 2010 di Jepang dengan label indie Jepang Bug Music Inc. Album ini hanya dijual di Jepang dan berisikan 6 lagu. Salah satu lagunya adalah ciptaan Ayu sendiri, yaitu Breathin' 4U dan 5 lagu lainnya yang diaransemen ulang oleh Ayu Ratna dan Andy Ayunir.
Ayu juga masuk dalam sebuah album kompilasi musim panas di Jepang 「波音ラヴァーズ~Seasoning of Songs~」tahun 2010 lalu bersama penyanyi-penyanyi Jepang lainnya dengan masing-masing 1 lagu. Namun di album tersebut hanya Ayu yang menyanyikan 2 lagu, yaitu 楽園 dan ガラス越しに消えた夏. Ayu juga sempat menyanyi bersama salah satu musisi Jepang yaitu Samurai Kit Hot. Saat tampil dalam acara langsung di Jepang, Ayu dibantu oleh Sohichi, seorang musisi Jepang mantan gitaris The Jetzejohnson, yang kemudian menawarkan Ayu untuk membentuk sebuah band. Tawaran tersebut disambut baik oleh Ayu sehingga terbentuklah THE AIU pada 15 Oktober 2010 di Tokyo, Jepang, dan menjadi band baru Ayu Ratna. The A.I.U yang berformasikan 3 orang, yakni Ayu Ratna sebagai vokalis, Sohichi sebagai gitaris dan leader, dan Jesse sebagai keyboardis. Band yang tidak memiliki drumer dan bassis ini saat tampil langsung dibantu oleh Mai (drumer) dan Bambi (bassis).
Di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia Ayu Ratna mempunyai dukungan dan penggemar yang banyak yang dikenal dengan sebutan AiUshiteru, sebuah kata plesetan dari bahasa Jepang Aishiteru. Kata "AIUshiteru" mulai dikenal sejak tahun 2009, saat Ayu memutuskan untuk berkarier solo. Hingga saat ini, kata "AIUshiteru" masih dipakai untuk sebutan penggemar Ayu Ratna, khususnya di Indonesia. Pada Desember 2016 Aiu Ratna berkolaborasi bersama Killing Me Inside dengan merilis 2 single yg Berjudul "Fractured" & "Remnants". Band Cokelat mengumumkan Aiu Ratna sebagai vokalis tetap. Sebelumnya, Cokelat dan Aiu telah berkolaborasi di panggung selama lebih dari setahun, termasuk merilis single rekaman "Anak Garuda" Agustus 2020 lalu. Bagi Cokelat, bergabungnya Aiu menyuntikkan semangat berkarya. Dia melengkapi formasi personel yakni Edwin Marshal Sjarif (gitar), Ronny Febry Nugroho (bas), Ernest Fardiyan Syarif (gitar), dan Axel Andaviar (drum).