Sejak peninggalan Ayahnya Ki Suparman, Seno Nugroho semakin menekuni profesinya sebagai dalang. Ki Seno Nugroho mendirikian grup wayang sendiri dengan membentuk grup karawitan bernama Wargo Laras. Nama Wargo Laras sendiri dulu merupakan grup karawitan sang Ayah Ki Suparman yang kini dipakai kembali sebagai nama grup karawitan Ki Seno Nugroho untuk mengenang sang Ayah.
Dalam 10 tahun terakhir ini nama Ki Seno Nugroho sangat populer dan kondang. Karena laris dan padatnya jadwal mendalang Ki Seno Nugroho inilah maka beliau mendapatkan julukan ” Dalang Seribu Satu Malam ”. Ki Seno sangat pintar dan selektif dalam memilih Sinden. Sinden yang selalu mendampingi pementasanya selain memiliki kualitas suara yang tidak diragukan, tapi juga dapat menambah kelucuan dan terlihat kompak saat tampil terutama waktu sesi Limbukan dan Goro-goro.
Sebut saja seperti Mbak Prastiwi yang dijuluki Spongebob, Mbak Tatin yang cantik, Mbak Orisa yang Centil, Mbak Ayu yang fasih gaya sunda, dan yang fenomenal saat ini adalah dengan hadirnya sinden asal Sulawesi yaitu Mbak Elisa Orcarus Alaso. Dan yang terbaru ada sinden muda bernama Mbak Anting yang tidak lain adalah anak dari dalang Ki Sun Gondrong.
1. Nyi Prastiwi Rahayu, Pesinden senior di Yogyakarta, putra dari pesinden terkenal Purwanti. Perannya di Warga Laras cukup sentral karena menjadi salah satu acuan Pesinden muda lainnya.
5. Anting Lambangsih adalah sinden yang merupakan anak dari dalang Ki Sun Gondrong. Anting kini tengah mengikuti ajang Lida 2021 Liga Dangdut Indonesia di Indosiar. Ki Sun Gondrong (Srinanjoyo) bernama asli Sunsahrin adalah putra tunggal sinden legendaris Bu Sayem Asal Desa Mirigambar Kecamatan Sumbergempol,Kabupaten Tulungagung.
2. Tatin Lestari Handayani, salah satu pesinden Warga Laras. Tatin sukses menjadi salah satu ikon pertunjukan wayang kulit Ki Seno Nugroho selama ini. Tatin adalah seorang sarjana seni lulusan ISI Yogyakarta. Tatin berasal desa Gembongan Kulonprogo Yogyakarta , ibunya juga seorang pesinden senior bernama Sri Lungid, dulunya adalah pesinden dari Almarhum Dalang Ki Hadisugito.
3. Agnes Silvia, salah satu sinden yang kerap didaulat menyanyikan lagu Campursari dan Dangdut. Agnes mengenyam pendidikan seni jurusan karawitan. Ia sudah ikut pentas Ki Seno sejak kelas 2 SD. Darah seni Agnes mengalir dari Ibunya yang juga seorang pesinden dan sang kakek yang juga seorang Dalang.
4. Elisha Orcarus Allasso berprofesi sebagai sinden dan sering tampil dalam pertunjukan wayang. Dirinya merupakan lulusan Fakultas Seni Pertunjukan jurusan Pedalangan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Minat dan bakatnya terhadap pewayangan terbilang cukup besar. Elisha kerap bercanda dengan dalang sehingga memancing tawa dari penonton. Selain kelucuannya, paras ayu pesinden muda itu saat tampil juga kerap mencuri perhatian.
Ki Seno Nugroho termasuk dalang yang sering memakai Punokawan Bagong sebagai pemeran kunci dalam setiap pementasannya. Hal itu termasuk menjadi ciri khas Ki Seno Nugroho. Ketika beliau membawakan peran Bagong maka terlihat sangat fasih dan sangat lucu, dan sering sekali mengundang gelak tawa para penonton. Ternyata dalam menjalankan lakon Bagong ini Ki Seno Nugroho terinspirasi oleh seorang Dalang yang bernama Ki Sukron Suwondo yang berasal dari Blitar Jawa Timur.
Kehilangan mendalam dirasakan para penggemar pertunjukkan wayang kulit yang dimainkan Ki Seno Nugroho. Terlebih para punggawa Karawitan Warga Laras yang menjadi bagian tak terpisahkan dari pagelaran wayang kulit Ki Seno Nugroho. Dalang yang sukses memasyarakatkan kesenian wayang kulit pada kaum milenial ini tutup usia di umur 48 tahun pada hari Selasa (3/11/2020).