Pria berdarah Batak ini sejak kecil sudah hobby menyanyi dan belajar musik.sejak duduk di SD dan SMP, Mark beberapa kali berhasil mewakili kelas atau sekolahnya untuk lomba menyanyi sampai tingkat Kabupaten dan Propinsi. Kecintaannya pada dunia tarik suara terinspirasi pada sosok sang ibu yang kerap menemaninya bernyanyi dan mengajaknya bernyanyi bersama.
Selain hobby menyanyi, Mark juga dikenal gemar menulis lagu (song writer). Ada beberapa lagu yang sudah selesai ditulis dan dinyanyikan sendiri yang bisa diakses dalam sejumlah kanal streaming online. Jebolan SMA Lab School Kabayoran Baru Jakarta ini, sangat aktif dalam dunia seni. Pada saat di SMA (2017), pernah terpilih sebagai aktor drama musikal (Skylite) yang menjadi program tahunan dan unggulan sekolahnya dan pada tahun berikutnya (2018) dipercaya sebagai Ketua Panitia sekaligus Sutradara Program Skylite untuk para junironya.
Ketika kuliah, Mark juga mengikuti organsisasi yaitu ShARE. Organisasi ini berada di bawah naungan Kementrian Pendidikan dan Keilmuan Kabinet Mahasiswa ITB dan memiliki jaringan di beberapa negara. Mark bukan hanya sebagai anggota biasa, tetapi, Mark adalah Vice of Public Relations at ShARE ITB..
Selain bersuara merdu, wajah tampannya pun berhasil memikat penggemar perempuan. Mark memang cocok disebut sebagai paket komplit. Tak hanya modal suara merdu, dia pun memiliki talenta dalam bermain alat musik. Gitar, ukulele, hingga piano merupakan beberapa instrumen yang dikuasainya. Mark Natama bahkan sudah merilis dua lagu bernuansa jazz yang diproduksinya sendiri, Yesterday dan Terkejar Waktu. Dua karyanya itu bisa didengarkan di platform streaming seperti YouTube dan Spotify.