Maskapai ini telah memiliki kode penerbangan “IU” dari IATA (Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional) dan “SJV” dari ICAO (Organisasi Penerbangan Sipil Internasional). “Super Air Jet merupakan maskapai penerbangan swasta baru kategori layanan pengangkutan penumpang berjadwal harian yang berasal dari Indonesia dan sepenuhnya dimiliki atas penyertaan modal orang lokal”
Super Air Jet didirikan dengan 100 persen modal dalam negeri tanpa suntikan modal dari luar negeri atau modal asing. Orang-orang di balik operasional Super Air Jet juga bukan orang baru pada bisnis penerbangan Indonesia. Ari Azhari sendiri tercatat pernah memegang jabatan penting di maskapai Lion Air sebagai General Manager Service Lion Group. Tak ayal, maskapai ini santer dikaitkan dengan Lion Group, hingga bos Lion Air Rusdi Kirana disebut-sebut sebagai sosok yang mendirikan sekaligus pemilik Super Air Jet. Kendati begitu rupanya Super Air Jet bukan bagian maupun anak usaha dari Lion Group. Corporate Communications Strategic Lion Air,
Danang Mandala Prihantoro dalam pesan singkatnya menyebut bahwa Super Air Jet berbeda atau terpisah dengan Lion Group. Hanya saja, ketika ditanya apakah Super Air Jet dimodali Rusdi Kirana, Danang belum memberikan jawaban hingga tulisan ini disusun. Yang jelas, Ari Azhari dalam keterangannya sempat mengulas mengenai adanya sumber daya manusia (SDM) yang berpengalaman puluhan tahun dalam pengoperasian Super Air Jet.
“Super Air Jet didirikan oleh praktisi yang telah memiliki pengalaman dalam mengelola dan menjalankan operasional penerbangan serta didukung sumber daya manusia (SDM) memenuhi standar kualifikasi, sehingga mampu dan menguasai bidang tugas sesuai profesinya,” tegasnya. “Super Air Jet telah melakukan standarisasi pelatihan bagi manajemen, seluruh awak pesawat, karyawan agar semakin meningkatkan keamanan dan pelayanan kepada para penumpang mendatang,” sambungnya.
Ia sebelumnya juga menjelaskan bahwa saat ini pihaknya tengah mempersiapkan fase bersiap untuk lepas landas melalui berbagai tahapan dan prosedur yang dibutuhkan. Persiapan tersebut mengacu berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam rangka mempersiapkan penerbangan perdana, yang dijadwalkan dalam waktu dekat. “Super Air Jet didirikan atas dasar optimis bahwa peluang pasar khususnya kebutuhan penerbangan dalam negeri (domestik Indonesia) masih ada dan terbuka luas, ada permintaan yang sangat kuat dari masyarakat untuk perjalanan udara saat ini, terutama para milenial,” ujarnya.
Menurutnya, hal ini sesuai dengan kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan, sehingga angkutan udara dalam upaya mobilitas orang dan barang sangat dibutuhkan, sejalan konektivitas antarwilayah agar saling terhubung dan tercipta dengan baik. “Super Air Jet didesain dan dipersiapkan agar memungkinkan banyak orang (penumpang) untuk bisa bepergian menggunakan pesawat udara tujuan wisata, pendidikan, pebisnis muda dan mengunjungi ke berbagai kota tujuan favorit,” ungkapnya.
Ari Azhari menjelaskan, fokus utama maskapai ini adalah menawarkan konsep berbiaya rendah dengan penerbangan langsung antarkota secara point-to-point di pasar domestik dan nantinya dapat merambah ke rute-rute internasional. “Pada tahap awal, Super Air Jet akan mengoperasikan armada generasi terbaru yaitu Airbus 320- 200 yang berkapasitas 180 kursi kelas ekonomi, yang nyaman dikelasnya, tempat duduk ergonomis,” katanya.