Kapten Pilot Rahayu Kuntardi adalah pilot senior Pesawat Smart Air yang jatuh di Bandara Ilaga saat membawa sejumlah bahan kebutuhan pokok bagi warga setempat. Ada dugaan saat pesawat hendak mendarat di sekitar bandara tertutup kabut tebal. Kapten Pilot Rahayu Kuntardi pernah beberapa kali selamat dari sebuah kecelakaan ataupun bahaya.
Pada tahun 90-an, Kuntardi pernah mengalami crash di Semarang. Pesawat yang dipiloti Kuntardi juga pernah ditembaki oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua dan terdapat 10 lubang bekas tembakan, termasuk di tangki bahan bakar pesawat. Namun, kejadian di Bandara Aminggaru Ilaga, Kabupaten Puncak pada Senin (25/10), sekitar pukul 07.30 WIT membuat Kuntardi harus kehilangan nyawanya.
Sesaat setelah kejadian, Kuntardi masih sempat dibawa ke Puskesmas Ilaga untuk menjalani perawatan. Namun, Tuhan berkehendak lain dan almarhum menghembuskan napas terakhir di tengah tugasnya sebagai seorang pilot yang banyak makan asam garam di dunia penerbangan. Kapten Pilot Rahayu Kuntardi di mata kerabatnya dikenal sebagai sosok yang ramah dan ceria serta senang olahraga. Jenazah pilot Smart Air, Rahayu Kuntardi dikirim ke Jakarta dan akan disemayamkan di rumah duka Jalan Salawati IV Blok B4 Jatiwaringin Asri, Pondok Gede, Bekasi.
Medan penerbangan di Papua menjadi tantangan tersendiri untuk seorang pilot. Walau begitu, ia menyebutkan medan di Papua sudah sejak dulu ada dan akan tetap ada seperti saat ini. Seorang pilot yang melintasi medan Papua tak cukup hanya mahir, tapi juga dibutuhkan kemampuan ekstra dalam menerbangi pesawatnya. Apalagi infrastruktur navigasi di Papua masih minim, sehingga dalam menerbangi pesawat, pilot di Papua juga mengandalkan pandangan.