Max lahir di Ambon, Maluku pada 2 Maret 1946, ia menyelesaikan sekolah dasar hingga sekolah menengah pertamanya di Pulau Saparua, tepatnya di SR Negeri Saparua selama enam tahun hingga 1958, dan di SMP Negeri 2 Saparua sampai 1961. Tiga tahun berselang ia menamatkan pendidikan SMA di SMA Negeri 1 Ambon. Pada tahun 2003, Max berhasil menuntaskan pendidikan strata-1 di STIE Gotong Royong dan meraih gelar Sarjana Ekonomi (S.E.), dua tahun kemudian ia meraih gelar Master of Science (M.Sc.) juga dari perguruan tinggi yang sama.
Sebelum terjun ke dunia politik, Max merupakan seorang penyiar berita olahraga di TVRI yang terkenal pada tahun 1980an hingga 1990an. Selain sebagai penyiar berita, Max juga menjadi produser di TVRI pada tahun 1985 hingga 2002. Berbagai program olahraga TVRI dalam perhelatan-perhelatan olahraga dunia diproduseri oleh Max, di antaranya program Olimpiade Seoul 1988, Olimpiade Atlanta 1996, Piala Dunia FIFA 1998, SEA Games 1999, hingga terakhir Olimpiade Sydney 2000.
Pekerjaannya sebagai seorang penyiar berita olahraga membuatnya aktif di organisasi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) di mana ia menjadi anggota di dalamnya pada 1990 hingga 2001, selain itu ia juga merupakan anggota Asia-Pacific Broadcasting Union (ABU). Pada tahun 2009, Max mendirikan Sheba FM, sebuah stasiun radio yang berbasis di Bogor bagian barat dan mengudara pada frekuensi 87,8 FM, stasiun radio tersebut kini bernama X Channel. Max menikah dengan Tutie Irawati, mereka dikaruniai tiga orang anak. Salah satu putranya, Ferro Sopacua juga merupakan seorang politikus yang pernah menjadi anggota DPRD Kota Bogor pada tahun 2009 hingga 2014. Istri Max, Tutie, telah meninggal dunia pada tahun 2013.
Pada kepengurusan Partai Demokrat periode 2010–2015, Max menjadi Wakil Ketua Umum II sekaligus anggota Majelis Tinggi Partai, sementara pada kepengurusan 2015–2020 ia menjabat sebagai anggota Dewan Pembina dan kembali menjadi anggota Majelis Tinggi Partai. Pada Juni 2019, Max bersama sejumlah tokoh senior Partai Demokrat membentuk Gerakan Moral Penyelamat Partai Demokrat (GMPPD), mereka menyerukan agar diadakannya Kongres Luar Biasa (KLB) selambat-lambatnya pada 9 September 2019, dan menyebut Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berpeluang menjadi ketua umum.
Pada Desember 2020, Max menyatakan diri keluar dari Partai Demokrat dan bergabung ke Partai Era Masyarakat Sejahtera (Partai Emas) yang didirikan oleh Hasnaeni. Selang beberapa bulan kemudian tepatnya pada Februari 2021, Max mengundurkan diri dari Partai Emas dikarenakan ia sudah tidak sejalan dengan Partai Emas. Pada 1 Maret 2021, Max mengungkapkan bahwa KLB Partai Demokrat akan digelar dalam waktu dekat, dan berharap KLB tersebut akan mengembalikan partai ke khittahnya sebagai partai terbuka dan bukan hanya untuk satu golongan atau keluarga saja. Akhirnya KLB digelar pada 5 Maret 2021 di Deli Serdang, Sumatra Utara. KLB pun berakhir dengan terpilihnya Moeldoko sebagai ketua umum.