Biography Georges Seurat - Pelukis Pointillism Prancis

Biografi Profil Biodata Georges Seurat Pelukis Prancis Pointillism Wikipedia IndonesiaGeorges Seurat (lahir, 2 Desember 1859 di Paris, Prancis - meninggal, 29 Maret 1891 di Paris) adalah seorang pelukis Prancis yang terkenal dengan menggunakan teknik gambarnya, yang bermain pada cahaya dan juga kontras warna yang sekarang dikenal sebagai Pointillism, dengan menggunakan teknik ini, ia menciptakan komposisi besar dengan kecil, yang memisahkan warna murni dari yang terkecil secara bertahap hingga membentuk kontras warna yang indah dan tampak bersinar. 

Seurat berasal dari keluarga pemilik properti, ayahnya bernama Antoine-Chrisostome Seurat, berasal dari Champagne, dan Ernestine Faivre. Ayahnya memiliki kepribadian tunggal yang merupakan petugas pengadilan dan menghabiskan sebagian besar waktunya di Le Raincy. Pada masa mudanya Seurat tinggal bersama ibunya, saudaranya Emile, dan adiknya Marie-Berthe. Seurat menempuh pendidikannya di Ecolo des Beaux-Arts. 

Sebagai mahasiswa, Seurat bekerja di sekolah pematung Justin Lequien, selama kurang dari satu tahun selama 1878-1879, Selama tahun ini Seurat mengembangkan rasa yang mendalam untuk patung antik dan lukisan Renaissance. Seurat sangat mengagumi lukisan JAD Ingres, kemudian membuat studi yang cermat terhadap tradisi lanskap baru yang telah dimulai dengan sekolah Barbizon dan memuncak dalam impresionisme.

Georges Pierre Seurat (2 December 1859 – 29 March 1891) was a French post-Impressionist artist. He is best known for devising the painting techniques known as chromoluminarism and pointillism. While less famous than his paintings, Seurat's conté crayon drawings have also garnered a great deal of critical appreciation. Seurat's artistic personality combined qualities that are usually thought of as opposed and incompatible: on the one hand, his extreme and delicate sensibility, on the other, a passion for logical abstraction and an almost mathematical precision of mind. His large-scale work A Sunday Afternoon on the Island of La Grande Jatte (1884–1886) altered the direction of modern art by initiating Neo-impressionism, and is one of the icons of late 19th-century painting.