Rumini dan Salamah - Korban Gunung Semeru Meletus

Biografi Profil Biodata Rumini dan Salamah instagram ig Korban Gunung Semeru Meletus Wikipedia IndonesiaDari banyaknya korban, dua kisah yang ramai diberitakan adalah kabar ibu dan anak bernama Rumini (28) dan Salamah (70). Keduanya ditemukan meninggal dunia dalam kondisi berpelukan pasca Gunung Semeru meletus. Kedua warga Desa Curah Kobokan, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur ini jadi korban reruntuhan bangunan yang roboh. Kisah Rumini dan sang ibu pun menjadi viral di Twitter. 

Warganet banyak yang ikut bersedih atas kisah mengharukan ibu dan anak ini. Mereka mendoakan keduanya bisa berpulang dalam damai dan mendapatkan tempat terbaik di sisi Ilahi. Hingga berita ini dimuat, ada lebih dari 1.800 cuitan di Twitter dengan topik Rumini. Isinya pun ucapan duka cita dan simpati kepada Rumini dan sang ibu. 

Erupsi Gunung Semeru pada Sabtu, 4 Desember 2021, menyisakan duka yang mendalam tidak hanya bagi masyarakat sekitar Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur, tetapi juga bagi warganet di linimasa Twitter Indonesia. Sekadar informasi, menurut data BNPB per Senin sore, 22 orang ditemukan meninggal dunia, 2.004 orang mengungsi, dan 27 orang hilang akibat meletusnya gunung tertinggi di Pulau Jawa itu.

Erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (4/12) merenggut puluhan nyawa. Dalam evakuasi pada Minggu (5/12), ditemukan jenazah seorang anak dan ibunya dalam posisi berpelukan. Dua korban tersebut yakni Rumini (28) dan ibunya Salamah (70). Ibu dan anak ini warga Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang. Identitas dua korban tersebut disampaikan oleh adik ipar Salamah, yaitu Legiman. Pada Minggu (5/12), Legiman mencari mereka usai erupsi. 

Pagi itu, Legiman mencari kakak ipar dan keponakannya dengan membersihkan bongkahan tembok yang runtuh. Kemudian ia melihat tangan. "Pagi kan saya cari kakak ipar sama ponakanku. Pas bongkar rontokan tembok dapur terus tangannya kelihatan dan langsung kami bersihkan," kata Legiman, Selasa (7/12/2021). Jenazah ibu dan anak yang ditemukan dalam keadaan berpelukan itu langsung dibawa ke rumah Legiman. Kemudian segera dimakamkan.