Silmy diusir ketika terjadi perdebatan soal pabrik untuk blast furnace. Wakil Ketua Komisi VII DPR Bambang Haryadi membuat Silmy bereaksi yang dianggap tidak menghargai ruang sidang karena tidak mengindahkan kaidah persidangan. Pengusiran Silmy merupakan aksi terbaru DPR mengusir tamunya yang dianggap tidak menghargai atau menghormati Dewan. Berikut ini aksi pengusiran tamu-tamu oleh DPR dalam rapat resmi.
1. Komnas Perempuan
Pimpinan Komisi III DPR RI mengusir Komnas Perempuan dari rapat kerja karena datang terlambat. Diusirnya pihak Komnas Perempuan terjadi saat rapat kerja Komisi III DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Kamis (13/1/2022). Turut hadir juga pimpinan Komnas HAM. "Maaf ya, Komnas Perempuan, silakan keluar ya, kita rapat jam 10.00, silakan keluar. Anda tidak menghormati forum, karena Anda telat, silakan keluar dulu, jangan langsung duduk, tidak ada etikanya," kata Wakil Ketua Komisi III Desmond J Mahesa.
Komnas Perempuan mengungkap cerita di balik pengusiran oleh Komisi III DPR RI saat rapat kerja. Komnas Perempuan mengatakan ada miskomunikasi dengan Komisi III. "Tadi Bang Desmond masuk nemuin kami di ruang tunggu. Intinya ya miskomunikasi saja dan kita sungguh berharap, karena kayaknya hari ini fokusnya ke Komnas HAM, kami ya berharap ada ruang yang khusus juga untuk melihat bagaimana situasi-situasi penegakan HAM untuk kelompok perempuan," kata Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani.
2. Sekjen Kemensos
Sebelum insiden Dirut Krakatau Steel, Sekjen Kemensos Harry Hikmat juga diusir dari rapat DPR. Pangkal masalahnya adalah chat WhatsApp (WA) Sekjen Kemensos kepada Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily. Pesan Harry kepada Ace dinilai tak pantas hingga membuatnya diusir oleh pimpinan dan anggota Komisi VIII dari rapat. Persoalan antara Sekjen Kemensos dan Ace terungkap dalam rapat kerja yang digelar di ruang Komisi VIII DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/1/2022). Sedari awal rapat dibuka, chat Sekjen Kemensos kepada pimpinan Komisi Sosial, Haji, dan Umrah itu menjadi topik yang pertama dibahas.
Bahkan Risma juga bersedia meminta maaf dengan cara apa pun. Walau harus bersimpuh, duduk di bawah, Risma mengaku siap melakukannya. "Baik secara pribadi maupun unit, saya minta maaf, karena saya berprinsip bahwa jenderallah yang salah, saya yang salah," kata Risma. "Kalau ada komunikasi yang tidak baik, sayalah yang salah. Saya minta maaf yang sebesar-besarnya, dengan cara apa pun saya lakukan. Kalaupun saya harus berada di tempat Pak Ace dan saya duduk di bawah, saya akan lakukan, boleh saya buktikan," imbuhnya. Drama ini berakhir setelah Sekjen Kemensos mendatangi Ace dan meminta maaf. Ace juga mengaku telah memaafkannya.
3. Dirut Krakatau Steel
Dalam rapat di Komisi VII DPR hari ini, Bambang Haryadi selaku pemegang palu menyinggung keinginan menghentikan operasi pabrik blast furnace namun mau memperkuat produksi dalam negeri. "Yang saya unik begini, bagaimana pabrik untuk blast furnace ini dihentikan, tapi satu sisi ingin memperkuat produksi dalam negeri," katanya, Senin (14/2/2022). Bambang lalu melontarkan pernyataan 'maling teriak maling'. Rapat Komisi VII pun memanas karena Dirut Krakatau Steel langsung memotong pernyataan Bambang. "Ini jangan 'maling teriak maling', begitu loh. Jangan kita ikutan bermain pura-pura nggak ikut bermain," katanya. "Maksudnya maling bagaimana, Pak?" ujar Silmy menyahuti.
Bambang pun tak terima pernyataannya dipotong oleh Dirut Krakatau Steel. Saat inilah Bambang, selaku pimpinan rapat, mengusir Silmy. "Anda tolong ini dulu, hormati persidangan ini. Ada teknis persidangan. Kok kayaknya Anda nggak pernah menghargai Komisi. Kalau sekiranya Anda nggak bisa ngomong di sini, Anda keluar!" kata Bambang. Silmy dianggap menantang Komisi VII DPR. Silmy, yang menjelaskan dirinya tidak bermaksud seperti yang disebut, kemudian diusir dan memilih keluar dari ruang rapat. - Detik