Evi Masamba pada akhirnya harus tersenggol D'Academy Asia. Detik-detik pengumuman perolehan poin terendah di D'Academy Asia terasa sangat menegangkan. Meski Evi Masamba terlihat sangat oke dalam penampilannya namun suasana menjadi semakin tegang saat Evi Masamba diumumkan tersenggol di babak 5 Besar D'Academy Asia.
Pada D Academy Asia penampilan Evi dari Indonesia bagus, namun Evi kembali salah atau lupa lirik lagi seperti kala jadi juara di D Academi 2 lalu. Evi sendiri memang memiliki kualitas yang bagus di babak grand final DA 2 dulu dia menjadi juara D’Academy 2 Indosiar dengan kemampuan dan kualitas bernyanyinya yang tinggi dan tidak diragukan lagi dalam setiap penampilannya.
Pada konser 5 besar Dangdut Academy Asia Evi Masamba, Danang Banyuwangi dan Lesti dari Indonesia sedang Shiha Zikir dan Fitri Hiswadi dari Malaysia bersaing ketat demi memperebutkan tempat menuju babak grand final Dangdut Academy Asia. Mereka pun tampil memukau dan berhasil meraih pujian dari para komentator dan juri Dangdut Academy Asia.
Memang mengejutkan Evi Masamba akhirnya meraih poin terendah setelah Aty dan Irwan Sumenep tersenggol lebih dahulu. Dengan diumumkannya Evi Masamba sebagai peraih poin terendah, maka secara otomatis Evi Masamba harus meninggalkan Danang Banyuwangi dabn Lesti yang masih melaju ke babak selanjutnya 4 Besar Dangdut Academy Asia.
Mahkota juara D'Academy Asia akhirnya mengerucut ke dua nama wakil Indonesia. Setelah Irwan Aty dan Evi tersenggol, mahkota D'Academy Asia kini diburu Lesty dan Danang Banyuwangi. Sedang dari Malaysia ada Shiha dan Fitri yang menjadi pesaing di 4 besar D'Academy Asia. Danang Banyuwangi memiliki kans besar untuk keluar sebagai pemenang. Basis fansnya besar dan Poinnya selalu tertinggi dan pujian para juri. Semua seakan setuju bila Danang Banyuwangi merebut mahkota D'Academy Asia.
Di sisi lain, Lesty juga tak bisa diremehkan sebagai peraih juara DA 1 yang banyak mendapat pujian juri dan komentator. Belum lagi peserta dari Malaysia yaitu Shiha yang memiliki ciri khas yang konsisten akan cengkok Melayunya yang kental. Dan satu lagi yang tak terduga yaitu Fitri Hiswadi yang berjuang dari fase wild card membuatnya makin matang. Beberapa kali Fitri melejit di babak berikutnya dengan menampilkan hal yang berbeda tiap penampilannya. Tahta D'Academy Asia bisa jadi menjadi miliknya.