Novel Baswedan adalah sepupu Anies Baswedan dan cucu salah satu pendiri bangsa, Abdurrahman (AR) Baswedan, jurnalis, diplomat dan merupakan salah satu figur penting dalam tubuh Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. AR Baswedan juga salah satu diplomat pertama negeri ini yang berperan vital ketika Indonesia, saat mendapati pengakuan de jure dan de facto pertama terhadap Republik Indonesia dari Mesir.
Sosok Novel Baswedan lahir di Semarang, 22 Juni 36 tahun silam. Lulusan SMAN 2 Semarang ini lulus dari Akademi Kepolisian pada 1998. Setahun setelahnya, Novel menjabat Kasatserse Polres Bengkulu, untuk periode 1999-2005, hingga mendapat kenaikan pangkat dari Inspektur Satu (Iptu) sampai Komisaris Polisi (Kompol). Dari Polres Bengkulu, kemudian Novel ditarik ke Bareskrim Mabes Polri. Kemudian pada Januari 2007, Novel kemudian ditugaskan sebagai penyidik ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Biodata Singkat Novel Baswedan :
Tanggal Lahir: 20 Juni 1977
Tempatl Lahir: Semarang (Jawa Tengah)
Karier:
1998: Lulus Akademi Kepolisian
1999-2005: Kepolisian Resor Kota Bengkulu
2007-(sampai sekarang): Penyidik KPK
#Lihat pula : Biografi Agus Rahardjo - Pimpinan Ketua KPK
Novel pertama kali menyampaikan niat mundur dari kepolisian dan beralih status menjadi pegawai tetap KPK kepada ibundanya. Keputusan berat bagi keluarga itu. Novel masuk KPK pada Januari 2007 ketika lembaga ini dipimpin Taufiequrachman Ruki. Seorang petinggi KPK menyebut Novel sebagai salah satu penyidik terbaik di sana. Independensinya sebagai penyidik komisi antikorupsi membuat dia tak disukai di kepolisian dan Novel menghadapi segala teror dan ancaman. Sosok Novel Baswedan tampil sebagai salah satu penyidik terbaik lembaga antirasuah itu.
Dari catatan kariernya di KPK, Novel membawa pulang sejumlah tersangka yang lari ke luar negeri, seperti Nunun Nurbaeti dan Muhammad Nazaruddin. Novel juga mengomandoi penyidikan kasus proyek infrastruktur daerah yang mengaitkan sejumlah pejabat DPR RI, seperti Wa Ode Nurhayati dan Fahd A. Rafiq. Novel menangkap tersangka korupsi Bupati Buol, Amran Batalipu dan juga menyingkap kasus Pilkada yang menyeret mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar. Kasus yang ditanganinya dan membuat “heboh” adalah kasus yang menyeret nama Irjen Pol Djoko Susilo, pada Oktober 2012 dan simulator SIM yang membawa nama Komjen Pol Budi Gunawan.
Update : Novel Baswedan sang Penyidik KPK mengalami teror siraman air keras. Novel disiram usai salat subuh di masjid dekat rumahnya. Novel Baswedan berjalan kaki menuju rumahnya setelah salat subuh di Masjid Al Ikhsan, seperti biasanya. Namun ada yang berbeda hari ini, dua orang yang berboncengan di satu motor mengikutinya. Motor itu berjalan pelan saat berada di dekat Novel. Lalu, orang yang di belakang menyiramkan cairan yang belakangan diketahui sebagai air keras. Cairan itu mengenai wajah Novel. Dia sempat lari menghindar, lalu dua orang yang ada di motor kabur.
#Lihat pula : Pelaku Penyiraman Air Keras pada Novel Baswedan