Soegeng Sarjadi yang lahir di Pekalongan, 5 Juni 1942; umur 72 tahun adalah seorang pengusaha berkewarganegaraan Indonesia. Sebagai bentuk perhatiannya terhadap masyarakat, ia mendirikan Yayasan Soegeng Sarjadi pada 1997. Pada 2010, bekerjasama dengan TVRI, ia membuat acara talk show dengan nama "Soegeng Sarjadi Forum". Ia juga mendirikan sebuah lembaga riset yang ia beri nama Soegeng Sarjadi Syndicate. Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) merupakan sebuah lembaga riset independen yang didirikan pada 2 Januari 2001 oleh Yayasan Soegeng Sarjadi. Pendirian lembaga ini digagas oleh Soegeng Sarjadi bersama Sukardi Rinakit. Perhatian utama Syndicate adalah memastikan agar proses demokratisasi tersebut berjalan pada rel yang benar.
Untuk mendukung misinya, SSS berperan sebagai medium intelektual untuk menelurkan gagasan-gagasan bernas dalam upaya membangun kesadaran mewujudkan demokrasi yang lebih baik di Indonesia. Aktivitas utama lembaga adalah melakukan analisis terhadap kebijakan-kebijakan publik (politik, ekonomi, sosial) melalui kegiatan riset dan survei untuk disampaikan kepada siapa pun yang membutuhkan. Beberapa fokus kajian yang menjadi perhatian Soegeng Sarjadi Syndicate antara lain: Politik Militer, Birokrasi, Kekerasan Politik dan Terorisme, Partai Politik, Sistem Pemilihan Umum, Islam Politik, Ekonomi Politik, Demokratisasi dan HAM, Desentralisasi, Otonomi Daerah dan Politik Lokal.
Nama Soegeng dikenal sebagai aktivis gerakan angkatan '66. Sejumlah organisasi pernah ia geluti seperti Pelajar Islam Indonesia, Hizbul Wathan, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Ia juga merupakan pensiunan DPR-Gotong Royong. Pernah menjabat Sekretaris Jenderal Majelis Muslimin Indonesia (MMI) serta pernah menjadi anggota MPR dari Fraksi PDI. Ia juga dikenal sebagai pengusaha. Setelah itu, ia sempat terlibat politik dengan aktif di Partai Demokrasi Indonesia -- cikal bakal PDI Perjuangan. Lepas dari politik, ia membangun bisnis di bawah bendera Kodel Group. Selain mendirikan lembaga riset Soegeng Sarjadi Syndicate, juga membangun Soegeng Sarjadi School of Government, lembaga pelatihan kepemimpinan dan kursus ketatalaksanaan negara (governance) pada Agustus 2009.
Pengamat politik sekaligus pengusaha Soegeng Sarjadi meninggal dunia pada usia 72 tahun. Chief Executive Officer Kodel Group itu mengembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Perta Medika, Sentul, Bogor, Jawa Barat. Almarhum menghembuskan nafas terakhirnya di RS Petra Medika Sentul. Menurut CEO Soegeng Sarjadi School of Government, Fadjroel Rachman, almarhum meninggal dunia pada usia 72 tahun. Almarhum menghembuskan nafas terakhirnya pada Kamis (30/10/2014) pukul 09.05 WIB. "Almarhum sakit," jelas Fadjroel tanpa merinci lebih jauh. Fadjroel belum bisa memberi kabar akan dikuburkan di mana Soegang Sarjadi. Belum diketahui juga akan dibawa kemana jasad almarhum setelah dari rumah sakit. "Almarhum punya rumah dua di Salabintana dan Jakarta. Almarhum ini orang baik," jelas dia.
Informasi meninggalnya Soegeng Sarjadi terkonfirmasi oleh salah satu peneliti Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) Suwantoro. "Iya, betul tadi pagi Pak Soegeng meninggal dunia," sebut Suwantoro saat dihubungi INILAH.OM, Kamis (30/10/2014). Soegeng meninggal dunia di RS Perta Medika Sentul City, Bogor, Jawa Barat. Diinformasikan, almarhum meninggal pukul 09:00 pagi tadi. Soegeng meninggal dunia di usia 72 tahun. Hingga akhir hayatnya, pria kelahiran Pekalongan 5 Juni 1942 ini aktif di Soegeng Sarjadi Syndicate. Sejumlah aktivitas SSS di antaranya mengembangkan demokratisasi di Indonesia.
Hingga kini belum diketahui di mana jenazah akan dikebumikan. Namun kabar meninggalnya pria kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah, 5 Juni 1942, tersebut meramaikan jagat jejaring sosial Twitter. Sejumlah akun menuliskan ungkapan berdukacita atas kepergian bekas politikus Partai Demokrasi Indonesia itu. Pengamat politik dari Charta Politika, Yunarto Wijaya, mencuit kedukaan atas meninggalnya Soegeng. "RIP pak sugeng :( ," cuit akun @yunartowijaya. Budayawan Sujiwo Tejo juga mengungkapkan kehilangannya atas meninggalnya Soegeng. "Met jalan Mas Soegeng, #utangRasa," cuit Sujiwo melalui akun @sudjiwotedjo. - Berbagai Sumber