Roni Japril, pilot pesawat carter yang jatuh di Pantai Kema antara perairan Bitung dan Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Pesawat carter yang jatuh itu merupakan pesawat kecil single engine dengan nomor penerbangan PK-ERL dan jenisnya THRUSH-510P. Dua korban yang berada dalam pesawat itu yakni Pilot Ronny Jastril dan teknisi Fian Sophian.
Pesawat carter milik Elang Nusatara Air yang jatuh di Pantai Kema antara perairang Bitung dan Minahasa Utara, Sulawesi Utara, berisi dua orang yaitu pilot dan teknisi yang melakukan penerbangan dari Bandara Jalaludin Gorontalo tujuan Bandara Sultan Babullah Ternate. Kontak awal terjadi pada pukul 09.40 Wita. Saat itu, pilot meminta mendarat di Bandara Sam Ratulangi karena cuaca buruk di daerah tujuan. Pada jam 10.07 Wita, pesawat hilang kontak.
Pilot Ronny Djasril (40), laki-laki, yang beralamat di Jl Embun pagi, 1/M8 RT RW 02/04 Kecamatan Rumbai Pesisir Pekanbaru dengan nomor pasport A 7958975. Kediaman Roni Jafril di Jalan Embun Pagi I, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru. Istri pilot Roni Japril, bernama Sandri (38) dan putra Hendra (10), berharap Roni Japril dapat ditemukan dengan selamat. Sebelum berangkat kerja dari rumahnya di Pekanbaru, Riau, Roni (40) pilot pesawat carter milik Elang Nusatara Air sempat pamit ke istrinya, Sandri (38). Roni juga minta didoakan supaya selamat.
Sementara itu Teknisi Fian Sofyan Hadiansyah asal dari Bandung. Fian Sophian adalah Enginering yang merupakan petugas menjadi teknisi pesawat, yang beralamat di Ranca Sawo, RT 03 Desa Margasari Kecamatan Dua Batu, Kota Bandung. Data tersebut didapat dari data paspor penumpang pesawat yang ditemukan dan ditunjukkan oleh perwakilan Humas Basarnas Manado.