Andi Dayang Zamlai Honorer cantik Dinas Pendidikan (Disdi) Tarakan dikebumikan di Kelurahan Selumit, Kota Tarakan, Kalimantan Utara, Siang tadi, Selasa (27/1). Dia merupakan korban kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Slamet Riyadi, Kampung Bugis, Karang Anyar, Senin (26/1) siang sekitar pukul 13.30 Wita.
Pemakaman Ella sapaan akrab alumni Fakultas Keperawatan Universitas Borneo Tarakan itu berlangsung khidmat. Rekan kerja Ella di Disdik Tarakan juga turun mengantarkan jenazah putri sulung Andi Nasir dan Dayang itu ke tempat peristirahatannya yang terakhir. Jenazah Ella dikebumikan persis di samping makam neneknya Datu Ali. Sang kakek, Raja Muda Haji Datu Maulana Djalaudin, Selasa (27/1) mengaku sudah mendapat firasat akan ada sesuatu hal yang baru terjadi. Firasat buruk itu ia alami sewaktu berada di Jakarta. Namun, Haji Datu tidak menjelaskan secara detail firasat buruk yang dialami. Minggu (25/1) malam sekitar pukul 20.30 Wita, ia kembali ke Tarakan. Keesokan paginya, ia sempat bertemu sang cucu untuk terakhir kalinya.
Itulah kata-kata terakhir Ella kepada sang kakek. Sebab, beberapa jam kemudian, Haji Datu mendapat kabar duka itu melalui telepon dari nomor baru yang tidak diketahui orangnya. Haji Datu dikabari kalau cucunya yang memiliki nama sapaan Ella mengalami kecelakaan dan saat itu sedang berada di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan. Sementara itu, orang tua Ella masih syok saat putri sulungnya dimakamkan. Apalagi peristiwa tragis dialami wanita yang menamatkan pendidikan menengah atasnya di SMKN 1 Tarakan saat akan menjemput ibunya yang kebetulan menjabat Kepala Sekolah Dasar (SD) 024.
Seorang wanita muda yang sehari-hari bekerja sebagai honorer di Dinas Pendidikan Kota Tarakan, Kalimantan Utara, tewas secara tragis di tengah jalan, Senin (26/1) siang. Tepatnya di Jalan Slamet Riyadi, Kampung Bugis, Kelurahan Karang Anyar. Radar Tarakan (Grup JPNN.com) melaporkan, Andi Dayang Zamlai, 25 tahun, tewas bersimbah darah setelah dilindas truk tangki air milik TNI Angkatan Laut. Kecelakaan maut itu bermula ketika Ella -- sapaan akrab korban yang mengendarai sepeda motor Honda Scoopy berplat polisi KT 4326 JN hendak mendahului truk tangki TNI AL saat melintas di jalan tersebut. Tanpa sengaja korban menabrak sepeda motor Honda Beat yang berada di depannya.
Akibat tabrakan itu, motor yang ditunggangi Ella oleng dan terjatuh ke kiri. Dalam waktu yang bersamaan, truk tangki yang didahului melintas tepat di posisi Ella terjatuh. Brukkkk.... kepala korban terlindas ban truk tangki yang menyebabkan Ella tewas seketika di lokasi kejadian. Tidak berselang lama, petugas dari Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Tarakan tiba di lokasi dan langsung melakukan olah TKP. Selain itu, polisi juga memeriksa sejumlah saksi, termasuk pengendara Honda Beat berplat nomor polisi KT 4613 JH yang sempat ditabrak korban. Berdasarkan keterangan sementara, korban berniat ingin menjemput ibunya yang kebetulan menjabat Kepala Sekolah Dasar (SD) 024. Namun naas, saat dalam perjalanan Ella mengalami kecelakaan yang merenggut nyawanya.
Jenazah Andi Dayang Zamlai atau akrab disapa Ella telah dimakamkan siang tadi, Selasa (27/1). Pihak keluarga mengaku mengikhlaskan kepergian honorer cantik Dinas Pendidikan (Disdik) Tarakan itu. Tangis haru dari kerabat dan keluarga mewarnai prosesi pemakaman Ella. Kakek almarhumah, Raja Muda H Datu Dissan Maulana Djalaudin mengatakan dirinya bersama keluarga menerima dengan ikhlas atas musibah ini. Honorer cantik Disdik Tarakan itu tewas secara tragis setelah dilindas truk tangki TNI AL. Datu Dissan juga menuturkan, kedua pihak saat ini benar-benar ingin menyelesaikan semuanya dengan baik dan damai. Karena, ini dianggap suatu musibah bukan direncanakan. Dia juga menegaskan dalam menyelesaikan permasalahan ini dengan pihak terkait, yakni TNI AL, tidak akan ada keributan atau kekisruhan yang terjadi. Karena sekali lagi ia menegaskan ini murni suatu musibah. (jpnn)