Biodata Winda Puja Kusuma Afken Satpol PP

Profil Biodata Winda Puja Kusuma Afken Satpol PP Kota PekanbaruWinda Puja Kusuma Afken Dara cantik yang menjadi bahan perbincangan di Kantor Wali Kota Pekanbaru, Riau adalah anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) Kota Pekanbaru, kantornya berada di bagian belakang kantor wali kota. Anak pertama dari dua bersaudara ini telah bertugas menjadi Satpol PP sejak awal 2013 silam. Ia mengakui, menjadi Satpol PP karena merasa profesi ini memiliki tantangan tersendiri bagi dirinya.

Bulan September 2014 silam, dunia maya sempat dihebohkan dengan beredarnya foto-foto Satpol PP cantik bernama Nurul Habibah. Dari kehebohan Nurul Habibah kala itu, bisa diambil pelajaran bahwa Wanita pun bisa melakukan pekerjaan yang lazimnya dikerjakan oleh pria.

Prinsip itulah mungkin yang tertanam dalam diri Winda Puja Kusuma Afken, satpol PP cantik lainnya yang bertugas di Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) Kota Pekanbaru. Wanita yang sudah menjadi satpoll PP sejak tahun 2013 itu mengaku tertantang saat memutuskan untuk menekuni profesi sebagai satpol PP.

Winda mengaku tidak mendapatkan perlakuan istimewa dari atasan dan teman-temannya meski dirinya adalah satu-satunya wanita di satuannya. Bahkan saat ada razia malam pun dia ikut diturunkan. Winda mengungkapkan bahwa dirinya sudah sering dan biasa mendapat caci maki dari warga yang akan ditertibkan. “Kalau ada razia di malam hari saya juga ikut. Dukanya kalau lagi ke lapangan ikut penertiban selalu kena caci maki sama warga,” ungkap Winda, dilansir Tribun News, Minggu (8/2/2015).

Dalam melakukan razia atau penertiban, Winda mengaku selalu mengedepankan aturan-aturan yang berlaku agar tidak menyalahi hukum. “Yang penting apa kita lakukan tetap sesuai dengan aturan yang berlaku dan tidak melanggar hukum,” terangnya.

Meski bekerja dalam lingkungan yang kebanyakan kaum prianya dibanding wanita, namun Winda sangat menikmati pekerjaannya. Lebih jauh, Winda menganggap teman-temannya di satuan Satpol PP sudah seperti saudara yang mengajarkannya pentingnya kebersamaan. “Itu pengalaman menarik selama bergabung menjadi anggota Satpol PP Pekanbaru. Meskipun capek tapi kami semua enjoy. Di sana kami bisa merasakan pentingnya rasa kebersamaan,” pungkasnya.

Walau perempuan dan berparas cantik, Winda sama sekali tak mendapat keistimewaan dari atasannya. Saat penertiban, ia tetap diturunkan. Namun itu yang menjadi istimewanya. "Kalau ada razia di malam hari saya juga ikut," kata Winda tanpa bermaksud menyombongkan diri, kepada Tribunpekanbaru.com, Sabtu (7/2/2015).

Winda kerap mendapat cai-maki dari Pedagang Kaki Lima (PKL), dengan senyuman dan paras aduhai, pelan-pelan mereka luluh dan melunak. "Dukanya kalau lagi ke lapangan ikut penertiban selalu kena caci maki sama warga," kata Winda mengakui itu semua merupakan konsekuensi dari pekerjaan ia pilih. "Yang penting apa kita lakukan tetap sesuai dengan aturan yang berlaku dan tidak melanggar hukum," imbuhnya.

Pengalaman lainnya, saat ia bersama rekan-rekannya berjalan kaki hingga puluhan kilometer dari Danau Bandar Khayangan, Lembah Sari (Danau Buatan), Rumbai hingga Kantor Wali Kota Jalan Sudirman Pekanbaru. Meski pekerjaan sebagai anggota Satpol PP terbilang pekerjaan yang cukup menantang, ternyata Winda tidak takut jika wajahnya nan mulus itu lecet atau hitam-hitam saat penertiban berlangsung.

"Itu pengalaman menarik selama bergabung menjadi anggota Satpol PP Pekanbaru. Meskipun capek tapi kami semua enjoy. Di sana kami bisa merasakan pentingnya rasa kebersamaan," kata perempuan pengoleksi lipsik ini. (tribunnews)