Biografi Rachmat Hidayat Aktor Senior Indonesia

Biografi Profil Biodata Rachmat Hidayat MeninggalRachmat Hidayat (lahir di Bandung, 3 Juli 1933; umur 81 tahun) adalah seorang pemeran Indonesia. Rachmat bergabung di Batalyon III Siliwangi. Tahun 1953 ia diperbantukan di CPM Intel. Pada saat menjadi CPM itulah ia bertemu Usmar Ismail. Lalu ditawarin main pada film Toha, Pahlawan Bandung Selatan.

Pada awal kariernya ia mulai bermain film pada tahun 1961 hingga sekarang. Pada tahun 1971, ia pernah menjabat sebagai Ketua Parfi Cabang Bandung selama dua periode. Ia seangkatan dengan aktor dan aktris seperti Rima Melati, Rina Hassim, Mieke Widjaya, W.D Mochtar, Maruli Sitompul dan Bambang Hermanto. Rachmat menikah dengan Tetty Rodiah. Selama berkarier ia tidak pernah hijrah dari kota Bandung, apabila ada kegiatan syuting di Jakarta ia selalu kembali ke Bandung dengan mengendarai motor besar kegemarannya.

Penghargaan

Penghargaan dari PWI Jaya lewat film The Big Village (1971)
Aktor Harapan I PWI Jaya (Sanrego) 1971
Aktor Harapan II PWI Jaya (Akhir Cinta di Atas Bukit) 1972
Pemeran Pembantu Pria Terbaik FFI (Apa Salahku) 1977
Pemeran Utama Pria Terbaik FFI (Pacar Ketinggalan Kereta) 1989
Pemeran Pembantu Pria Terbaik FFI (Boss Carmad) 1991

Aktor Senior Rahmat Hidayat Meninggal Dunia - Aktor senior Rahmat Hidayat meninggal dunia dan kembali membawa kesedihan bagi dunia perfilman. Rahmat Hidayat meninggal dalam usia 81 tahun, Minggu pagi pukul 04.30 WIB. Aktor kelahiran Bandung ini menghembuskan nafas terakhir akibat penyakit komplikasi jantung di RS Boromeus. Sejumlah rekan-rekan sesama artis pun mengungkapkan rasa belasungkawanya atas kepergian almarhum. Salah satunya Deddy Mizwar.

Rahmat Hidayat mengawali karirnya di dunia film tahun 1961 lewat film TOHA, PAHLAWAN BANDUNG SELATAN. Salah satu karya beliau yang dikenal luas masyarakat Indonesia adalah KABAYAN. Rahmat Hidayat dikebumikan pukul 10.00 , Minggu (14/6) di pemakaman Bojong Kunci, Banjaran, Kab Bandung. Doa di Twitter untuk beliau pun mengalir terutama dari warga Bandung yang merasa kehilangan putra terbaiknya.