Profil Basuki Priyanto - Ilmuwan 23 Paten Indonesia

Biografi Profil Biodata Basuki Priyanto - Ilmuwan 23 Paten IndonesiaBasuki Priyanto seorang warga Indonesia, bermodal 23 Paten di bidang wireless communication, Basuki menjadi sosok kebanggan Indonesia di mancanegara. Pasalnya, melalui 23 paten tersebut berarti ia telah memiliki sedikitnya 23 karya yang menjadi karya temuannya. Sosok yang ditampilkan dalam talkshow, Kick Andy, Jum'at (24/7) sebagai bintang tamu.

Mengingat geliat industri telekomunikasi yang begitu pesat, tak heran jika Basuki mendapat banyak tawaran dari berbagai negara untuk menjadi ilmuwan di negera-negara tersebut. Dengan alasan kenyamanan bagi keluarga, Basuki pun memilih bekerja di SONY Mobile, Swedia hingga kini. "Di Swedia, keluarga itu selalu nomor satu," ungkapnya.

Dua ilmuwan indonesia yang masyhur di mancanegara, Basuki Priyanto dan Nelson Tansu, mengaku tidak bisa segera pulang dan menetap di negeri sendiri karena beberapa hal terkait pemerintah Indonesia. Dalam siaran Kick Andy, Jum'at (24/7) malam, keduanya memandang, perhatian pemerintah Indonesia terhadap para ilmuwan masih sangat kurang dari cukup.

Nelson Tansu misalnya, putra bangsa kelahiran Medan, Sumatera ini mengaku belum cukup yakin untuk pulang dan berkarya di dalam negeri. Pasalnya, Ia meragukan apakah pemerintah siap mendanai segala aktifitas penelitiannya yang tentu bernilai fantastis. "Biaya penelitian itu sangat tinggi," kata Nelson. "Saya juga kan bertanggungjawab di sana, mereka telah membiayai penelitian saya," imbuhnya menegaskan.

Sementara Basuki Priyanto, ilmuwan kelahiran Bandung ini mengungkapkan perlunya persiapan pemerintah jika Ia harus kembali ke tinggal dan berkarya di dalam negeri. "Seperti yang tadi Mas Nelson sampaikan, bahwa biaya penelitian itu tinggi. Ya, pemerintah harus mematangkan dulu persiapannya," kata Basuki. "Apresiasi pemerintah terhadap ilmuwan, masih sangat kurang," imbuhnya.

Basuki menegaskan bahwa meski di luar negeri, segala upaya dan karyanya adalah untuk Indonesia. Pasalnya, dunia mengenal dirinya sebagai putra Indonesia. "Kalau untuk sekarang, harus ada kaderisasi dulu untuk menjadi pengganti saya di sana supaya orang tetap melihat ada orang Indonesia di sana," katanya.