Bartje Van Houten adalah gitaris sekaligus pemimpin dan pendiri Grup Musik D’Lloyd pada awal tahun 1969. Bartje mendaulat Syamsuar Hasyim sebagai vokalis utama sejak awal terbentuknya grup ini. Awalnya band ini adalah band instansi yang dibentuk secara internal dalam perusahaan perkapalan Djakarta Lloyd. Band instansi ini kemudian menamakan diri sebagai D’Lloyd pada akhir tahun 1960-an dengan formasi awal Bartje van Houten (gitar), Andre Gultom (saxophone, flute, vokal), Syamsuar Hasyim (vokal utama), Chairoel Daud (drums), Budiman Pulungan (keyboards), dan Sangkan “Papang” Panggabean (bass).
Kebanyakan lagu-lagu hits dan popular D'Lloyd diciptakan oleh sang gitaris, Bartje Van Houten (Barce), disamping sang vokalis utamanya, Syamsuar Hasyim (Sam). Meski begitu anggota lainnya juga ada yang menciptakan lagu untuk D'Lloyd, seperti Budiman Pulungan menciptakan "Rock'N Roll Music" (1976,) Papang menciptakan "Gubahanku", Andre Kasiman Gultom menciptakan "Jangan Salah Pilih", dll. Lagu-lagu dan musik D’Lloyd enak didengar, chord-nya sederhana (mirip Koes Plus), dan lirik tidak muluk-muluk. Group band berusia lebih dari 4 decade ini telah merekam ratusan lagu.[1] Hingga kini D'Lloyd telah menghasilkan lebih kurang 100 buah album. Album mereka terdapat dalam pelbagai irama seperti Popular, Keroncong, Mandarin, Betawi, dan Melayu Deli.
Salah satu kelebihan dari D'Lloyd adalah kekhasan suara dari Sam sang vokalis. Putra asli Sumatera ini memiliki cengkok suara yang pas untuk berbagai jenis musik. Terutama untuk musik berirama Melayu yang nyaris sempurna dibawakannya. Oleh sebab itulah lagu-lagu mereka sangat disukai di Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Menurut Bartje, musik D'LLoyd sudah menyatu dengan suara Sam, sehingga menjadi ciri khas musik grup itu. Mereka terbentuk dengan jati diri, mereka sudah menyatu, dan suaranya menjadi ciri D'Lloyd.
Grup band D'Lloyd pun pernah merasakan bagaimana harus berhadapan dengan pihak berwajib terkait lagu-lagunya. Sebuah lagu hits mereka bertajuk “Hidup Dalam Bui” sempat dicekal oleh pemerintah Orde Baru pada paruh akhir era 1970-an. Lagu mereka tersebut dianggap menggambarkan keadaan yang tak benar mengenai lembaga pemasyarakatan. D'Lloyd pun terus dipantau oleh polisi kala itu, bahkan Bartje Van Houten selaku komposer dan gitaris rela tidak mencantumkan namanya. Pada tahun 2008 kembali band ini kehilangan keyboardist mereka Budiman Pulungan yang wafat pada 30 November 2008. Dalam periode ini Bartje kembali tidak mencari pengganti tetap untuk mengisi posisi pemain keyboard yang kosong.
Semenjak Chairul Daud Drumeer grup legendaris itu wafat juga Sam, maka Bartje menjadi satu-atunya personel band legendaris tersebut yang masih ada. Bartje tak bisa melupakan kenangan bersama Chairul Daud dan Sam, yang dianggapnya lebih dari sekedar sahabat. Chairul Daud wafat tapi setahun belakangan menjalani perawatan di rumah sakit akibat penyakit stroke. Kondisi kesehatan Chairul semakin memburuk dan sudah dibantu oleh peralatan medis. Chairul mengembuskan napas terakhir di usia 65 tahun. Jasadnya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta. Satu-satunya personil band D'Lloyd yang terisa, Bartje van Houten meninggal dunia, Jumat (5/5/2017). Bartje van Houten meninggal dunia setelah dibawa ke rumah sakit di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat. Bartje Van Houten Dimakamkan di TPU Menteng Pulo.
#Lihat pula : Biografi Syamsuar Hasyim - Sam Vokalis D'Lloyd