Ima Matul Maisaroh - TKI jadi Staf Presiden Amerika

Biografi Profil Biodata Ima Matul Maisaroh - TKI jadi Staf Presiden AmerikaImamatul Maisaroh (33) putri dari Turiyo (54) dan Alima (50) adalah salah satu perwakilan dari Indonesia yang terpilih menjadi pembicara pada Konvensi Nasional Partai Demokrat yang digelar di Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat, Selasa (26/72016). Ima merupakan perempuan asal Desa Kanigoro, Dusun Krajan, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang. Anak pertama dari tiga bersaudara ini memiliki kisah hidup yang mengharukan sebelum ia sukses di negara lain.

Menurut pengakuan kedua orangtuanya, mereka menjodohkan Ima saat masih duduk dibangku sekolah kelas 1 SMA. Ima ketika itu melarikan diri karena tak cinta, dan kemudian sukses di negara lain. Turiyo dan istrinya tidak mengetahui kalau anaknya kabur, sampai pada akhirnya Ima ikut juragan untuk dipekerjakan sebagai tenaga kerja wanita (TKW). Namun mereka harus menebus Rp 600 ribu karena Ima lebih memilih untuk ikut bekerja di Amerika ketimbang di Hong Kong.

Biografi Profil Biodata Ima Matul Maisaroh - TKI jadi Staf Presiden AmerikaOrangtua Ima sehari-hari hanya bekerja sebagai petani. Ima, dikatakannya tidak lupa dengan keluarga, dengan mengirim uang kepada mereka. Bahkan, Turiyo dan Alima sudah melaksanakan ibadah Umrah. Dalam cerita Turiyo, Ima cerai dengan suami pertama dari hasil perjodohan. Setelah Ima berada di Amerika mulai tahun 1997 ia menikah dengan lelaki asal Mexiko dan dikaruniai dua anak. Yakni Aisyah dan Leonardo. "Tak lama, mereka cerai. Dan menikah lagi dengan lelaki asal Bandung. Namanya Dian. Sudah punya anak 1. Namanya Ivana," cerita Turiyo.

elama di Amerika, Turiyo dan istrinya selalu diberi kabar oleh anaknya. Bahwa anaknya membantu orang-orang yang menjadi tenaga budak dan terlantar di Amerika. Ima, tak sampai selesai sekolah di SMA Khairuddin hanya sampai kelas 1 saja. Tetapi ia lanjut sekolah di luar negeri dan akhirnya ia bisa menjadi penasehat Amerika Serikat pada perdagangan manusia. "Dia (Ima) tidak mengeluarkan biaya. Dibayari sama juragannya yang membawanya ke Amerika sana," lanjut Alimah, ibu Ima. Terakhir Ima pulang, lanjut dia, sudah dua tahun yang lalu. Saat Ima pulang, selalu menceritakan kegiatan Ima selama berada di Amerika.