
Kejadian bermula saat atlet Nur Febri Hidayatul Ismi bertanding melawang pesilat asal PSHT ranting Muncar, Ifhatul Fitri. Pada saat pertandingan berlangsung sekitar 30-40 detik, korban tiba-tiba memegangi lehernya akibat menerima serangan dari lawan. Nur Febri sempat melapor kepada wasit tentang keluhan yang dialaminya. Peristiwa ini sempat membuat wasit menghentikan pertandingan sejenak. Ketika pertandingan hendak dilanjutkan, gadis asal Dusun Sumberkepuh Desa Kedungwungu, Kecama tan Tegaldlimo yang sudah memasang kuda-kuda itu tiba-tiba lemas dan tidak sadarkan diri.
Pihak rumah sakit yang melakukan pertolongan medis pun menyatakan korban mengalami gangguan pada paru-parunya dan dinyatakan untuk segera dioperasi. Setelah mendapatkan izin dari orang tuanya, pada pukul 18.00, korban sempat masuk ruang operasi. Akan tetapi dokter kemudian membatalkan operasi dikarenakan detak jantung dan napas korban tidak stabil. Korban pun dikembalikan ke perawatan di UGD. Malangnya, pukul 21.30, Nur Febri mengembuskan napas terakhirnya. Nur Febri sudah dimakamkan Minggu kemarin dan Ayahnya juga sudah menerima santunan termasuk semua biaya. - JawaPos