Dr. Ade Armando, MSc. (lahir di Jakarta, 24 September 1961; umur 55 tahun) adalah seorang ahli komunikasi, pengajar dan jurnalis Indonesia. Ia mengajar di Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI), serta di beberapa universitas lainnya pada jenjang sarjana maupun pascasarjana. Ia juga pernah menjadi anggota Komisi Penyiaran Indonesia periode 2004-2007, Ketua Program S-1 Ilmu Komunikasi FISIP UI periode 2001-2003 serta menjadi Direktur Pengembangan Program Pelatihan Jurnalistik Televisi-Internews dari tahun 2001-2002.
Pendidikan
SD Banjarsari 1 Bandung (1973)
SMP Negeri 2 Bogor (1976)
SMA Negeri 2 Bogor (1980)
S1 dari Universitas Indonesia (1988)
S2 dari Florida State University, Amerika Serikat (1991)
S3 dari Universitas Indonesia (2006)
Karier
Anggota Redaksi Jurnal Prisma (1988-1991)
Redaktur Penerbitan Buku LP3ES (1991-1993)
Redaktur Harian Republika (1993-1998)
Manajer Riset Media di perusahaan riset pemasaran transnasional, Taylor Nelson Sofres (1998-1999)
Direktur Media Watch & Consumer Center (2000-2001)
Anggota Kelompok Kerja Tim Antardepartemen RUU Penyiaran, Kementrian Negara Komunikasi dan Informasi (2001)
Ketua Program S-1 Ilmu Komunikasi FISIP UI (2001-2003)
Direktur Pengembangan Program Pelatihan Jurnalistik Televisi-Internews (2001-2002)
Anggota Komisi Penyiaran Indonesia (2004-2007)
Anggota tim asistensi bagi Kementrian Pemberdayaan Perempuan dalam penyiapan naskah Rancangan Undang-undang Pornografi (2007-2008)
Pemimpin Redaksi Madina-online.net, sebuah versi dunia maya dari majalah Madina yang dipimpinnya (2008-2009)
Direktur Komunikasi, Saiful Mujani Research and Consulting (2014-sekarang)
Kabar teerbaru, Jurnalis yang juga pengamat politik Universitas Indonesia, Ade Armando sedang menjadi trending topik, Senin 13 Juni 2017. Penyebabnya karena beredar kabar bahwa Ade Armando termakan sumpah mubahalah. Lewat akun FB, Ade Armand menulis status bernada sumpah atau mubahalah Minggu 11 Juni 2017. Dia mengatakan dirinya dirinya siap diazab Allah mengenai Habib Rizieq dan Firza. Dosen Universitas Indonesia (UI) terkait kabar tersebut, Ade kembali menulis status bantahan atas isu termakan sumpah. Ade mengatakan dia tak dapat dihubungi sepanjang malam karena menonaktifkan ponselnya kata Ade melalui akun Facebook miliknya, Senin (12/06/2017).