Salah satu pramugarinya adalah warga Palembang bernama Khairunisa Haidir Fauzi. Khairunisa, 22 tahun, tercatat sebagai pramugari AirAsia. Anis, nama kecil pramugari muda ini, termasuk satu dari beberapa awak pesawat QZ 8501 yang sedang bertugas pada Ahad, 28 Desember 2014. Rencananya usai bertugas pada minggu pertama tahun 2015, Anis akan pulang ke Palembang. Namun nahas, pesawat Airasia itu yang terbang dari Surabaya menuju Singapura hilang kontak sekitar satu jam setelah lepas landas.
Nisa sejak kecil bercita-cita menjadi pramugari dan selama dua tahun ini keinginan tersebut terwujud dengan diterimanya bekerja di maskapai penerbangan milik Malaysia itu. Khairunisa kelahiran Palembang 11 Mei 1992, alumnus dari SMP Negeri 9 Palembang dan SMA Negeri 6 Palembang dan masih berstatus sebagai salah satu mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) Fakultas Hukum. Anak bungsu dari tiga saudara dan satu-satunya perempuan yang jadi pramugari satu tahun setengah hampir dua tahun. Anis tercatat diterima sebagai pramugari AirAsia sejak tahun 2013.
Rohana, ibu Anis, mengatakan anaknya itu akan pulang kampung ke Palembang sekitar sepekan setelah perayaan tahun baru. Anis pun sudah mengabarkan rencananya itu kepada ibunya beberapa hari lalu. Rohana tidak memiliki firasat anaknya dan pesawat AirAsia QZ8501 akan ditimpa musibah. Terakhir kali berjumpa dengan Khairunisa pada 9 November. Saat itu, Nisa berkesempatan libur di Kota Palembang. Nisa berencana kembali pulang pada 6 Januari nanti. Rencana kepulangan Anis ke Palembang disambut baik pihak keluarganya. Apalagi putri bungsu Rohanan itu sudah memesan tiket pesawat untuk keberangkatan tanggal 6 Januari mendatang.
Sejak itu keluarga dan handai taulannya tidak bisa bertemu setiap hari dengan alumi SMAN 6 Palembang. Hal itu sudah dapat dipahami mengingat pekerjaan seorang pramugari dituntut jam terbang yang tinggi. "November Anis sempat pulang beberapa hari kemudian kembali dinas lagi," kata ayahnya, Haidar Fauzi. Menurut salah satu sahabatnya, Gabriella, Khairunisa Haidir Fauzi akrab disapa Nisa. Ia dikenal baik oleh lingkungan sekitar. Bahkan teman-temannya kerap menyamai Nisa dengan artis Indonesia. "Orangnya berkulit putih dan cantik, iya memang mirip artis Gisel. Banyak banget yang suka sama dia," katanya. Nisa juga dikenal ramah kepada setiap orang. Hal itu membuatnya dekat dengan siapa saja. "Orangnya ramah, supel sama orang," terangnya.
Kedua orangtua Khairunisa Haidir Fauzie, tampak tabah mendengar musibah yang dialami anaknya. Kediaman orangtua Khairunisa di Jalan Pipa Nomor 967 Kelurahan Pipa Reja Kecamatan Kemuning Palembang, mulai ramai dikunjungi kerabat dan keluarga. Haidar Fauzie dan Rohana, kedua orangtua Anis panggilan Khairunisa, tampak tabah dan melayani kerabat dan keluarga yang datang. Rohana, ibu Khairunisa yang tampak tabah dan masih menunggu kabar terakhir putrinya. Terakhir kali, perempuan berusia 22 tahun berkomunikasi dengan sang ayah, Haidar Fauzi, pada Sabtu malam. Haidar mengatakan, pembicaraan dirinya dengan Khairunisa hanya obrolan biasa via telepon. Hal itu komunikasi yang wajar antara seorang ayah dengan anaknya. "Biasa, tanya kabarnya gimana. Obrolan biasa anak dan orangtua," ungkap Haidar di Palembang saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Minggu (28/12/2014).
Dia menjelaskan, Khairunisa berencana kembali ke rumah di Jalan Pipa, Kelurahan Pipa Reja, Kecamatan Kemuning, pada 7 Januari 2014 mendatang, usai bertugas sebagai pramugari. "Saat saya bicara dengannya, dia sedang di mess (tempat tinggal) Bandara Juanda (Surabaya)" kata Haidar. "Dia orangnya ceria, riang. Mohon doanya semoga dia selamat," imbuh sang ayah yang tengah mencari informasi terbaru soal pesawat QZ8501. Pesawat AirAsia type Airbus A320-200 yang berangkat dari Bandara Internasional Juanda Surabaya pukul 05.20 WIB itu seharusnya tiba di Bandara Internasional Changi, Singapura pukul 08.30 WIB, namun hilang kontak pada pukul 06.17 WIB. Kapal terbang tersebut dipiloti Kapten Iriyanto dan Remi Emmanuel Plesel, serta 4 awak kabin, yakni Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi, dan 1 teknisi bernama Saiful Rakhmad.
#Lihat pula :
Profil dan Biodata Oscar Desano Pramugara AirAsia