Google. Sebuah mesin pencari sebagai raksasa internet yang cukup tenar. Banyak yang dapat Anda dapatkan dari Google.
Apabila melihat tulisan 'Google', tentu Anda teringat pada susunan huruf 'G', 'O', 'O', 'G', 'L', dan 'E', yang berjajar dengan desain warna-warni. Lantas pernahkah Anda berpikir apa maksud dari logo Google? Siapa penciptanya? Ada cerita apa di balik pembuatan logo Google?
Pada kolom harian rubrik TEK kali ini, khusus membahas tentang TekStory yang mengangkat sebuah cerita seputar teknologi yang jarang diketahui orang. Kini giliran Google yang menjadi sasaran obyek. Dikutip dari Softpedia (16/1), logo Google diciptakan oleh Ruth Kedar, seorang guru desain di Stanford University.
Desain logo ini apabila diamati memiliki kesan sederhana dan mudah, mirip dengan konsep yang diambil Google sebagai mesin pencari yang cukup sederhana dan memberikan kemudahan. Sangat minimalis, dinamis dan modern. Namun Anda jangan salah, Ruth Kedar bukanlah orang dalam dari Google. Bahkan Kedar baru berkenalan dengan Larry Page dan Sergei Brin (pendiri Google) mendekati jadwal perilisan mesin pencari tersebut.
Pada awal pembuatannya, logo Google ini didesain dengan menghadirkan sebuah kalimat 'Google does not do horoscopes, financial advice or chat'. Namun akhirnya, kalimat tersebut sama sekali tidak muncul. Proses penggarapan logo Google pun juga tidak mudah. Kedar harus mengganti berulang kali logo hingga menemukan yang paling pas dengan visi dan misi.
Hingga akhirnya, sebuah logo yang terakhir adalah logo yang paling pas untuk melambangkan situs pencari, Google. Sangat sederhana dengan desain lembut dengan warna-warna yang semarak. Untuk jenis font yang dipilih adalah Catull, sebab font tersebut menyatukan elemen tradisional dengan serif dan tak meninggalkan elemen modern dengan beberapa lengkungannya. Hal ini sesuai dengan prinsip pencarian oleh search engine yang mana untuk mencari informasi di masa lampau.