Berseragam serba hitam hingga penutup wajah dan helm baja, perempuan itu tampil anggun dan gagah di antara sejumlah prajurit pria. Senapan mesin jenis Steyr AUG tetap ditentengnya. Di lengan baju, terdapat lambang korps Brimob. Dialah Bripda Nina Octaviana, anggota Gegana Brimob Polda Aceh.
Jumat 30 Januari 2015, ia bersama sejumlah anggota Brimob pria lainnya mengikuti latihan bersama dengan Prajurit Rider 112 Iskandar Muda. Bripda Nina satu-satunya perempuan yang ikut dalam latihan antiteror. Dengan penuh semangat, Bripda Nina berlatih layaknya prajurit laki-laki.
Meski sudah bergabung dengan Brimob sejak tujuh bulan lalu, dara kelahiran Aceh Besar 21 tahun silam ini tetap mengenakan jilbab dalam bertugas. Baginya, kerudung akan membuatnya tampil lebih rapi dan tidak mengganggu dirinya sebagai aparat penegak hukum. "Sama sekali gak ribet dan gak mengganggu. Malahan dengan pakek jilbab saat tugas terlihat lebih rapi," kata Nina kepada detikcom, Minggu (1/2/2015).
Usai mengikuti sekolah Polisi Wanita (Polwan) pada tahun 2013, Nina akhirnya memilih menjadi pasukan Brimob sejak Juli 2014. Di Brimob, ia bergabung dengan Gegana, pasukan khusus yang memiliki kemampuan seperti antiteror, dan penjinakan bom.
Walaupun belum pernah terjun langsung ke lapangan, tapi Bripda Nina mengaku sangat bangga karena mendapat latihan yang terbilang menantang bagi dirinya seperti Perlawan Teror (Wanteror). Kemampuan itu hanya dimiliki pasukan Brimob. "Ilmu Wanteror itu sangat menarik dan menantang bagi saya karena tidak didapat di polisi umum," jelasnya.
Menjadi pasukan Gegana memang kadang harus berhadapan dengan teror seperti bom maupun jenis teror lainnya. Orangtua Bripda Nina tetap mendukung tugas anaknya yang terbilang menantang tersebut. "Orangtua sih mendukung aja. Terserah pada saya, kalau saya nyaman dengan pekerjaan saya, orangtua mendukung," ungkap Bripda Nina. Ikuti berbagai berita menarik hari ini di program "Reportase Sore" TRANS TV yang tayang Senin sampai Jumat pukul 15.30 WIB. (Detik)